Para Legiun Afrika Romawi dalam Jejak Kekaisaran Romawi Kuno di Afrika

By Galih Pranata, Senin, 21 Februari 2022 | 08:00 WIB
Salah satu adegan dalam film Gladiator (2000). Beberapa dari kalangan budak Afrika telah memiliki semangat bertempur dan mengabdi kepada Roma, membuat mereka tak disangsikan kedudukannya. (Imperium Romanum)

Pada akhir era kekuasaan Kekaisaran Romawi barat, sebagian besar provinsi di Afrika Utara diromanisasi. Dengan demikian, orang Afrika Romawi menikmati kehidupan yang istimewa tidak seperti Garamantes dan Getuli (dua kota kuno di Afrika Utara).

Orang Afrika Romawi beragama Kristen dan berbicara bahasa Latin, yang terdiri dari bahasa Berber dan bahasa Arab Maghrebi —bahasa orang-orang Maroko.

Baca Juga: Cara Orang Romawi Bawa Hewan Buas Ke Colosseum, Ini Penjelasannya

Baca Juga: Tujuh Penemuan Romawi Kuno: Inovasi yang Berguna hingga Sekarang

Memasuki abad ke-12, di bawah kekuasaan Almohad —bangsa Arab yang menginvasi ke Afrika Utara— dan karena penaklukan Islam, mereka akhirnya masuk Islam.

Penakluk Muslim mulai berkembang pesat di abad ke- 7. Mereka mengembangkan tiga kelas populasi, Bizantium (Romawi), Afāriqah (Afrika Romawi) dan Barbar –petani Berber.

Pada akhirnya, Kekaisaran Romawi Kuno telah meluaskan pengaruhnya meliputi Afrika, Timur Tengah, dan Eropa, sehingga para legiunnya terdiri atas semua bangsa taklukan ini.