Masih Mengandung Limbah Nuklir, Apa yang Terjadi Jika Chernobyl Dibom?

By Sysilia Tanhati, Rabu, 2 Maret 2022 | 11:00 WIB
PENYAKIT DAN KESANGSIAN Menderita kanker tiroid/gondok, Oleg Shapiro, 54, dan Dima Bogdanovich, 13, mendapat perawatan di sebuah pusat perawatan tiroid di Belarusia. Sebagai seorang 'likuidator', Shapiro membahayakan kesehatannya dengan meratakan rumah- rumah terkontaminasi dekat reaktor yang hancur. Sepertinya sulit dipercaya bahwa Dima, lahir jauh setelah ledakan, terkena kanker karenanya. Sementara radioaktivitas yang menyebabkan kanker tiroid. (GERD LUDWIG/NATIONAL GEOGRAPHIC)

Nationalgeographic.co.id—Dini hari, 26 April 1986, pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl di Ukraina meledak. Ledakan ini merupakan bencana nuklir terburuk yang pernah ada di dunia.

Konflik Rusia-Ukraina menimbulkan ancaman bagi daerah di sekitar Chernobyl. Pasalnya tempat itu masih mengandung limbah nuklir. Apa yang terjadi jika Chernobyl dibom dan meledak?

"Pembela kami memberikan hidup mereka sehingga tragedi 1986 tidak akan terulang kembali," tutur Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy lewat ciutan di laman Twitter. "Ini adalah deklarasi perang melawan seluruh Eropa," tambahnya.

KEHENINGAN KAMAR ANAK-ANAK Pada hari bencana terjadi, anak-anak yang tak menyadari kecelakaan nuklir ini bermain di taman kanak-kanak di Pripyat ini, kota perusahaan pembangkit. (GERD LUDWIG/NATIONAL GEOGRAPHIC)

Beberapa tokoh masyarakat menyatakan ketakutan bahwa penembakan di sekitar Chernobyl dapat menyebarkan bahan radioaktif. Penyebaran ini berpotensi melampaui zona eksklusi Chernobyl - daerah terlarang di sekitar bencana - bahkan sampai negara-negara tetangga.

Chernobyl adalah lokasi dari empat reaktor nuklir, tiga di antaranya telah dinonaktifkan. Yang keempat adalah sumber ledakan bersejarah pada tahun 1986. Kini, reaktor itu dilindungi oleh sarkofagus beton bagian dalam dan cangkang luar baru seberat 32.000 ton. Bahan bakar nuklir bekas dari reaktor lain masih tersimpan di lokasi, bersama dengan limbah radioaktif dari peralatan yang terkontaminasi.

Konflik Rusia-Ukraina menimbulkan ketakutan akan ledakan Chernobyl. Sama seperti peristiwa tahun 1986. (Ben Fairless/Wikipedia)

Meskipun reaktor tertutup, radiasi telah mencemari seluruh situs. Faktanya, lusinan elemen radioaktif diluncurkan ke udara selama ledakan. Beberapa di antaranya dianggap paling berbahaya bagi kehidupan, termasuk isotop yodium 131, strontium 90, cesium 134 dan cesium 137. Isotop strontium dan cesium memiliki waktu paruh yang cukup lama sehingga mereka masih bertahan di lokasi tersebut, menurut Badan Energi Atom Internasional.

Anton Gerashchenko, penasihat dan mantan wakil menteri di Kementerian Dalam Negeri Ukraina, juga mengungkapkan kekhawatirannya lewat laman Facebook. "Jika akibat serangan artileri, fasilitas penyimpanan limbah nuklir dihancurkan, debu radioaktif dapat menutupi wilayah Ukraina, Belarus, dan negara-negara Uni Eropa!" unggahnya.

Tetapi kenyataannya mungkin tidak begitu mengerikan, menurut Edwin Lyman, direktur keselamatan tenaga nuklir di Union of Concerned Scientists. "Bahkan jika ada penembakan yang tidak disengaja. Dibutuhkan lebih dari penembakan untuk memobilisasi sejumlah besar bahan radioaktif," kata Lyman kepada Live Science.

Baca Juga: Generasi Putin, Bagaimana Remaja Rusia Memandang Presiden Mereka?

Baca Juga: Rupa Area Hasil Radiasi Uji Senjata Nuklir Amerika dan Rusia