Kemudian adegan tenggelamnya di Danau Scharmützelsee yang berada di sekitar 70 kilometer di tenggara Berlin digunakan sebagai lokasi syuting. Kapal itu harus diambil gambarnya dalam suasana gelap dan pemilihan lokasi ini lebih aman karena akan berisiko jika dilakukan di Berlin dalam situasi perang.
Barulah pada 17 Desember 1942, Titanic melakukan uji coba penayangan kepada Goebbels. Menteri itu dalam buku hariannya mengatakan bahwa dirinya puas dengan film walau sedikit tidak puas di bagian akhirnya. Lalu film ini dipersingkat di meja penyuntingan setelahnya dan ditayangkan pada 30 April 1943.
Isi dalam film itu memang menayangkan beberapa tokoh yang ada pada kejadian Titanic di tahun 1912. Tetapi, beberapa tokoh yang benar-benar ada digambarkan sangat angkuh atau sangat aristokrat.
Kevin Prenger penulis sejarah di Historiek menulis, sisi propagandanya juga terletak seorang awak kapal orang Jerman yang diabaikan kapten kapal orang Inggris. Sebenarnya, tidak ada awak orang Jerman dalam sejarah kapal Titanic, tetapi film ini membuat orang Inggris adalah yang bersalah dalam insiden tersebut.
Ada pula berbagai kritik anti-kapitalis Inggris yang menjadi dialog dalam film ketika kapal menabrak es dan hendak tenggelam. "...Sekali ini kamu bisa menggunakan kekayaanmu untuk kebaikan. Sekarang uang tidak lagi menjadi masalah. Sekarang ini semua tentang bertahan hidup," oleh awak kapal orang Jerman.
Film ini ditayangkan di negara-negara yang diduduki Jerman (Prancis, Belanda, dan Belgia), negara-negara netral (seperti Spanyol dan Swiss), dan sekutunya (seperti Hongaria dan Kroasia) pada 1943-1944. Pada negara-negara itu, film ini mendapat pujian karena cerita dan kualitas sinematiknya.
Namun Titanic tidak pernah ditayangkan selama perang. Alasannya, film tentang tragedi itu dikhawatirkan membuat kepanikan saat kota-kota Jerman sedang dibombardir oleh angkatan udara Sekutu. Alasan lainnya adalah munculnya keluhan dari perusahaan pelayaran Jerman karena filmnya membahas bencana dunia pelayaran.