Nationalgeographic.co.id—Dalam mitologi Romawi, Romulus dan saudara kembarnya Remus adalah pendiri kota Roma, yang keduanya merupakan keturunan langsung dari Aeneas, tokoh pahlawan dalam perang Troya.
Dalam beberapa sumber disebutkan bahwa ibu mereka bernama Rhea Silvia. Aeneas bukanlah satu-satunya yang diduga sebagai ayah dari Romulus dan Remus. Nama-nama seperti Mars atau Hercules juga tercatat dalam sumber mitologi lain.
Livius atau yang lebih dikenal Livy adalah sejarawan besar yang sohor karena kontribusinya dalam menulis sejarah Romawi.
"Livy mengeklaim dalam tulisannya, bahwa Rhea Silvia sebenarnya diperkosa oleh pria tak dikenal, tetapi menyalahkan kehamilannya pada konsepsi ilahi," tulis Garcia kepada World History.
Brittany Garcia menuliskan kisah perjalanan mitologi Romulus dan Remus dalam artikelnya yang berjudul "Romulus and Remus". Artikelnya dipublikasikan pada 18 April 2018.
Rhea Silvia yang sebelumnya telah dinobatkan sebagai Vestal Virgin, seharusnya tidak diperbolehkan hamil.
Baca Juga: Arkeolog Temukan Batu Batas Suci Kota Roma Kuno Berusia 2.000 Tahun
"Vestal Virgin adalah pendeta wanita Vesta, dewi pelindung perapian yang ditugasi menjaga api suci yang tidak akan pernah padam dan mengambil sumpah kesucian," imbuhnya.
Akibat kehamilannya tersebut, ia harus bersiap untuk dihukum mati. Benar saja, selepas melahirkan kedua anaknya, Rhea Silvia selayaknya mendapatkan hukuman mati karena telah mengkhianati sumpahnya.
Namun, karena takut akan kemurkaan sang Dewa karena membunuh Rhea, Raja Amulius yang saat itu memerintah kerajaan Alba Longa, memutuskan untuk memenjarakannya saja. Sebaliknya, kedua anak kembarnya harus dihukum mati dengan cara dikubur hidup-hidup.
"Hanya saja, dalam mitos bangsa Roma, pelayan yang diperintah membunuh dua anak kembar itu, memilih untuk menyelamatkannya," sambung Garcia.
Pelayan yang seharusnya menjadi algojo untuk membunuh kedua anak kembar itu, memutuskan untuk memasukkan keduanya ke dalam keranjang dan menghanyutkan mereka melalui Sungai Tiber.
Dewa penunggu sungai Tiber, Tibernus, memastikan keselamatan mereka dengan menenangkan riak sungai, sehingga menyebabkan keranjang itu tersangkut di akar pohon ara di dekatnya.
Pohon ara itu terletak di dasar Bukit Palatine di rawa Velabrum. Si kembar pertama kali ditemukan oleh serigala betina atau lupa. Disusuinya kedua anak kembar itu, dan mereka juga diberi makan oleh burung pelatuk atau picus.
Akhirnya, mereka ditemukan dalam kondisi hidup dan segar saat seorang gembala dan istrinya: Faustulus dan Acca Larentia menyusuri tepian Sungai Tiber. Hingga beranjak dewasa, kedua anak laki-laki itu tumbuh menjadi gembala seperti ayah angkat mereka.
Baca Juga: Kehidupan Sehari-hari Orang-Orang Romawi sejak Pagi hingga Malam
Kedua anak itu diberi nama Romulus dan Remus. Saat keduanya menggembala di sekitar sungai, mereka bertemu dengan segerombolan gembala utusan Raja Amulius yang kemudian berlanjut pada peperangan.
Agaknya, penggembala utusan Amulius menyadari bahwa yang mereka hadapi adalah kedua anak kembar yang harusnya telah dieksekusi mati. Mereka akhirnya membawa Romulus dan Remus menghadap sang raja.
Ketika dijelaskan oleh para penggembala yang membawanya menghadap Amulius, Amulius tidak memercayainya. Sebaliknya, ia percaya bahwa anak-anak Rhea Silvia sudah mati; dia tidak mengenali Remus atau Romulus.
Setelah beberapa waktu hidup di istana Amulius, Romulus akhirnya berhasil membunuh Amulius. Namun, warga Alba Longa menolak mengangkat Romulus sebagai pengganti Amulius, membuat Romulus mengajak saudaranya, Remus untuk membangun kekuasaannya di tempat lain.
Ketika sibuk mencari wilayah yang tepat untuk membangun istananya sendiri, Romulus dan Remus terlibat cekcok yang membuat Romulus membunuh saudara kembarnya.
"Livy menulis tentang penyesalan Romulus yang telah membunuh saudaranya, membuatnya memberi penghormatan dan bertekad memajukan wilayah kekuasaanya," sebut Garcia.
Baca Juga: Memetakan Jalan Romawi yang Menjadi Pepatah 'Banyak Jalan Menuju Roma'
Kematian Remus dan pendirian Roma diberi tanggal dalam catatan Livy pada 21 April 753 SM. Romulus menamai kotanya dengan nama 'Roma' yang merupakan namanya sendiri.
Ia menampung dan memasok segerombolan buronan, orang buangan, dan budak yang melarikan diri dari kejaran pihak berwenang ataupun majikannya, sebagai warga-warga awal yang tinggal di kota Roma.
Selang beberapa abad kemudian, Roma telah berkembang menjadi kekaisaran terbesar sepanjang sejarah, berkat seorang anak yang pernah diselamatkan hidupnya oleh seekor serigala betina dan dirawat oleh sepasang penggembala!