Penelitian terbaru mengungkapkan bahwa telah ditemukan batu besar berusia hampir 2.000 tahun sebagai penanda batas suci Roma Kuno pada Juni 2021. Batu besar yang disebut-sebut dengan nama pomerial atau cippus ini memiliki tinggi hampir dua meter dan terbuat dari travertine atau batu kapur halus.
Dilansir dari Live Science, para pekerja menemukan batu ini saat memasang saluran pembuangan baru di sekitar alum-alun makam besar kaisar Roma, Augustus—yang dibuka sebagai museum awal tahun ini.
Batu ini merupakan salah satu dari lusinan batu serupa yang menandai pomerium Roma. Pomerium adalah sebidang tanah suci di dalam dan di luar tembok kota yang bebas senjata, tidak boleh digunakan untuk bertani dan pembangunan.
"Pembangunan kota Roma dimulai dari realisasi pomerium ini," kata Claudio Parisi Presicce, direktur Museum Arkeologi Roma, pada konferensi pers Juli lalu.
Menurut seorang profesor emeritus dari Universitas Exeter, Peter Wiseman, pomerium pertama kali didirikan oleh Romulus. Dia merancang tembok kota sekitar abad ke delapan sebelum masehi. Romulus membuatnya dengan mata bajak yang ditarik oleh lembu suci.
Romulus dan Remus merupakan sosok populer dalam mitologi Romawi. Keduanya dilahirkan oleh Rhea Silvia, putri Numitor, raja dari Alba Longa. Sementara ayah Romulus dan Remus adalah Dewa Perang, Mars.
Dikutip dari Britannica, adik laki-laki Numitor, Amulius, memerintahkan agar dua bayi tersebut ditenggelamkan di Sungai Tiber. Namun, keduanya selamat dan diasuh oleh serigala betina hingga akhirnya ditemukan oleh gembala Faustulus. Dalam mitologinya, Romulus dan Remus dikenal sebagai pendiri kota Roma.
Sementara itu, menurut Filippo Carlà-Uhink, seorang profesor sejarah kuno di Universitas Potsdam, Jerman, mengatakan bahwa bisa jadi konsep mengenai batas suci kota Roma Kuno berasal dari Etruscans. Sekelompok orang yang tinggal di daerah tersebut dan memengaruhi orang-orang Roma yang datang.
"Ketika Romulus merancang (pomerium) dia pada dasarnya memisahkan peradaban dan sejarah kota dari kehidupan di luar (pomerium)," kata Filippo Carlà-Uhink.
Penemuan batu ini merupakan yang pertama dalam kurun waktu 100 tahun terakhir. Terhitung sudah ada 10 batu yang ditemukan sebelumnya. Batu ini akan dipajang di Museum Ara Pacis, Roma, Italia.
Adapun tulisan Latin yang tertera pada batu menujukkan bahwa batu tersebut diletakkan pada alur tembok kota sekitar tahun 49 Masehi selama perluasan kota di bawah pemerintahan Kaisar Claudius. Batu ini juga sama dengan batu lainnya yang saat ini dipajang di Museum Vatikan.
Pomerium kota mempunyai makna sipil dan simbolis yang besar. Sepanjang sejarah Roma Kuno, pomerium telah diperpanjang beberapa kali. Tradisi menyebutkan pomerium hanya bisa diperpanjang oleh seorang hakim atau pejabat yang telah memperluas wilayah kekaisaran Romawi. Claudius sendiri telah menaklukkan Britania.
Source | : | Live Science,britannica |
Penulis | : | Maria Gabrielle |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR