Legenda Italia Kuno, Kekaisaran Alba Longa Sebelum Kemunculan Romawi

By Galih Pranata, Sabtu, 12 Maret 2022 | 10:00 WIB
Panorama alam Alba Longa di perbukitan Italia Kuno. (Nastasic/Getty Images)

Nationalgeographic.co.id—Alba Longa digambarkan oleh Livy, sejarawan kuno sebagai legenda Italia Kuno yang berlokasi di kawasan Italia, dikelilingi dengan pemandangan eksotis yang menakjubkan perbukitan Alban.

Meskipun tidak diketahui persis lokasinya karena telah dihancurkan pada awal sejarah Romawi, dipercaya situs Alba Longa berada di kaki gunung Alban sekitar 12 mil dari Roma. Penduduknya sering disebut dengan orang-orang Latin, dari kata Latium atau Latinus.

"Cukup rumit menggambarkan Alba Longa, mengingat eksistensinya jauh sebelum berdirinya Romawi, hanya saja Livy (Titus Livius) cukup banyak menuliskannya," tulis NS Gil kepada Tought Co., dalam artikelnya yang berjudul "What Is the Location and Legend of Alba Longa?", dipublikasi pada 17 Januari 2020.

Livy menggambarkan Lavinia sebagai seorang ratu dari kerajaan Lavinium. Ia merupakan sosok wanita tangguh yang menjadi wali dari seorang anak bernama Ascanius.

30 tahun berselang pasca Lavinium berdiri, Ascanius mendirikan Alba Longa, kerajaan yang berawal dari koloni di Perbukitan Alban, yang awalnya tersebar di sepanjang punggung bukit, kemudian dikenal sebagai kerajaan Alba Longa.

Wilayah itu dinamai Alba Longa, karena juga disebut dengan ager Albanus—wilayah penghasil anggur premium. Setelah mangkatnya Ascanius, ia digantikan oleh putrinya, Silvius, memulai era baru, Dinasti Silvia.

"Penggunaan nama Silvius menjadi nama yang turun-temurun yang menjadi cikal-bakal gentilicium (sistem penamaan Romawi) yang kemudian berkembang di seluruh Italia dan Eropa," lanjutnya.

Setelah Silvius, berangsur-angsur keturunannya menjadi raja di Alba Longa. Kerajaan ini secara turun-temurun terjerat konflik keluarga. Amulius, telah mengusir kakaknya, Numitor, demi mendapat kekuasaan dan hasrat politiknya.

"Seluruh keluarga kerajaan terusir hingga dibunuh oleh Amulius yang akhirnya berkuasa di Alba Longa, kecuali satu-satunya keponakan yang ia biarkan hidup," terusnya.

Ia menyisakan keponakan perempuannya yang bernama Rhea Silvius untuk dijadikan sebagai perawan Vesta, seorang pendeta atau kaki tangan dewa yang bertugas menjaga api suci agar tetap menyala.

Baca Juga: Memetakan Jalan Romawi yang Menjadi Pepatah 'Banyak Jalan Menuju Roma'

 Baca Juga: Sejarah Acungkan Jari Tengah, Di Romawi Kuno Jadi Lambang Seks

 Baca Juga: Romawi Kuno Punya Jawabnya: Mengapa Kita Melaju dari Sisi Kiri Jalan?

Brittany Garcia menuliskan kisah perjalanan mitologi Romulus dan Remus dalam artikelnya yang berjudul "Romulus and Remus". Artikelnya dipublikasikan pada 18 April 2018.

Rhea Silvia yang sebelumnya telah dinobatkan sebagai Vestal Virgin, seharusnya tidak diperbolehkan hamil. Akibat kehamilannya tersebut, ia harus bersiap untuk dihukum mati. Rhea Silvia selayaknya mendapatkan hukuman mati karena telah mengkhianati sumpahnya. 

Namun, karena takut akan kemurkaan sang Dewa karena membunuh Rhea, Raja Amulius, memutuskan untuk memenjarakannya saja. Sebaliknya, kedua anak kembarnya harus dihukum mati dengan cara dikubur hidup-hidup.

Luperci dilambangkan sebagai Romulus dan Remus. Mereka berlari sambil mencambuki para wanita yang berada di dekatnya sebagai lambang kesuburan. (Andrea Camassei/Wikimedia)

Kedua anak tersebut adalah Romulus dan Remus yang kelak mendirikan fondasi awal dari kekaisaran terbesar sepanjang sejarah dunia, Kota Roma yang merupakan cikal bakal Romawi.

Romulus dan Remus juga dikisahkan oleh Titus Livius yang dikenal dengan Livy. Mereka telah diselamatkan hidupnya oleh serigala betina saat terapung dan tersangkut di pohon tepian sungai Tiber.

Romulus dewasa akhirnya telah membunuh Amulius yang telah menghanyutkannya bersama saudaranya itu, sehingga berhak atas sebagian kekuasaan Alba Longa, sebelum akhirnya mendirikan Kota Roma pada tahun 753 SM.

Selang beberapa abad kemudian setelah pendirian kota Roma, kota itu telah berkembang menjadi kekaisaran tersukses di Eropa bahkan dunia, berkat seorang anak yang pernah diselamatkan hidupnya oleh seekor serigala betina dan dirawat oleh sepasang penggembala!