Sungai Volga Jadi Saksi Peristiwa Besar di Rusia dari Masa ke Masa

By Galih Pranata, Senin, 7 Maret 2022 | 10:00 WIB
Sungai Volga di Volgograd, Rusia. (Unsplash/Express to Russia)

Pada akhir abad ke-18, setelah Volga Cossack Host dibubarkan dan Garis Benteng Tsaritsyn menjadi usang, peran pertahanan Tsaritsyn menurun dan kepentingan industri kota tumbuh.

Tren ini berlanjut sepanjang abad ke-19 yang dibantu pada tahun 1860-an dan 1870-an dengan kedatangan jalur kereta api di Tsaritsyn, meningkatkan jaringan transportasi dan membawa industri baru ke Tsaritsyn.

"Selama Perang Saudara Rusia, Tsaritsyn dipandang sebagai kota yang strategis karena industri dan pelabuhannya," sebut Rusmania dalam artikelnya.

Menurut catatan tradisional sejarah Rusia, pemimpin Bolshevik, Joseph Stalin tertentu, tidak mematuhi perintah dari Moskow dan membawa bala bantuan dari Kaukasus untuk menguasai kota.

Serangan bom mendadak Lutwaffe ke gedung-gedung di Stalingrad, Rusia. (MAMM/ DF/russiainphoto.ru)

Setelah pertempuran golongan merah dan putih, Kota Tsaritsyn yang maju perindustriannya telah jatuh ke tangan golongan merah di bawah kaum Bolshevik.

"Setelah berada di bawah kendali Bolshevik yang kuat, kota ini menjadi pusat Kegubernuran Tsaritsyn yang baru didirikan pada tahun 1919," lanjutnya.

Pada tahun 1925, telah diputuskan bahwa Stalin akan mengganti nama kota. Namanya berubah dari Tsaritsyn menjadi Stalingrad sebagai pengakuan atas peran yang dimainkan Joseph Stalin dalam mempertahankan kota selama Perang Saudara.

Signifikansi strategis kota sekali lagi ditunjukkan selama Perang Dunia Kedua ketika Nazi Jerman berharap untuk merebut kota dan sepenuhnya memisahkan Uni Soviet dari ladang minyak Kaukasus.

  

Baca Juga: Lenin Runtuhkan Tsar: Revolusi Rusia dan Lahirnya Komunis Dunia

Baca Juga: Tato sebagai Simbol Angkara Kelompok Kriminal di Negara Rusia