Nationalgeographic.co.id—Tongkang berukuran besar, jelas berat, berat sekali. Pemandangan sekelompok laki-laki dengan pakaian compang-camping terlihat mengerahkan kekuatannya di antara letih dan perih.
Kepiluan itu bisa terlihat dari goresan kanvas Repin yang menyayat hati. Goresannya mengisahkan para Burlak, pengangkut tongkang kapal di Rusia yang susah payah demi upah yang tak seberapa.
Burlak upahan biasanya dari kalangan penduduk miskin, menarik dengan tali panjang kapal dan berenang melawan arus. Hal itu digunakan untuk memindahkan tongkang industri dari perairan satu ke perairan lain, pekerjaan sebagai buruh kasar.
"Mereka menjadi seorang yang bijak, kuat dan berpengalaman yang mengetahui banyak lagu (untuk menghiburnya dari kelelahan)," tulis Sports Insider dalam artikelnya berjudul Kto perevozchik barzhi? Pravda i vymysel v 'Burlakakh na Volge'.
"Para pengangkut tongkang selalu melakukan setiap langkah dengan kompak dan serentak dengan kaki kanan, kemudian menarik ke kiri," tambahnya.
Seniman Ilya Repin mulai melukis fenomena para Burlak sekitar tahun 1870–1873, selama menempuh perjalanannya melintasi Sungai Volga yang panjang di Rusia. Ia menamai karyanya dengan Barge Haulers.
"Barge Haulers terinspirasi oleh pemandangan yang disaksikan oleh Repin saat berlibur di Volga pada tahun 1870," sebutnya.
Repin dibesarkan di Chuguev, di Kegubernuran Kharkov (sekarang Ukraina) dan menyadari kemiskinan dan kesulitan sebagian besar kehidupan pedesaan Rusia pada waktu itu. Ia menghabiskan dua tahun bepergian.
Selama perantauannya itu, ia mengamati beragam dimensi sosial yang ada di sekitarnya, umumnya ia cermati selama perjalanan ke Rusia. Barge Haulers merupakan salah satu hasil karyanya.
Terlihat pada goresan-goresan kanvasnya, ada rasa kelelahan dan keputusasaan yang memuncak bergerak dari langkah kiri ke kanan di antara kelompok; pengangkut terakhir tampaknya tidak menyadari sekelilingnya dan terasa seperti melayang tak karuan.