Di sisi lain, Repin tertarik dengan kekuatan dan upaya mereka, memperlihatkan mereka sebagaimana manusia super. Para Burlak seperti sekelompok Hercules dengan rambut acak-acakan, dada mereka yang kecokelatan, dan tangan mereka yang kaut dan berotot.
Lukisannya menarik pujian dari dunia internasional untuk penggambarannya yang sangat realistis dalam menangkap berat dan sulitnya pekerjaan kasar para laki-laki pengangkut tongkang kapal.
"Segera setelah selesai, lukisan itu dibeli oleh Grand Duke Vladimir Alexandrovich dan dipamerkan secara luas di seluruh Eropa sebagai tengara lukisan realis Rusia," imbuhnya.
Baca Juga: Johanna, Wanita yang Membuat Pelukis Vincent van Gogh menjadi Pesohor
Baca Juga: Ada Misteri Pahit dalam Senyum Mona Lisa, Dokter Ini Memecahkannya
Baca Juga: Inspirasi Mengerikan di Balik Lukisan Terbaik Pablo Picasso
Repin menganggap karyanya Barge Haulers sebagai lukisan profesional pertamanya dan karya itulah yang mendefinisikannya sebagai master dokumenter tentang ketimpangan sosial yang terjadi di masyarakat.
Ketika pertama kali karyanya dipamerkan, ia menerima ulasan yang antusias karena penggambarannya yang tidak sentimental tentang pekerja kelas bawah, yang sangat kontras dengan sifat romantis, klasik, atau propagandis dari sebagian besar seni kontemporer Rusia.
Terlepas dari realisme sosialnya, Barge Haulers dibeli oleh putra kedua Tsar, Grand Duke Vladimir Alexandrovich. Ia memampang karya Repin untuk Pameran Internasional tahun 1873 di Wina, di mana berhasil memenangkan Repin medali perunggu.
Namun, di balik keberhasilan Repin, sejatinya lukisan itu menyimpan sejumlah kritik dan pertanyaan. Apakah sangat menyedihkan nasib mereka? Jawabannya tentu benar, hanya saja, Repin mendramatisir agar membuatnya lebih memilukan lagi.