Bayi Badak Sumatra Ini Lahir dari Induknya yang Delapan Kali Keguguran

By Utomo Priyambodo, Kamis, 7 April 2022 | 13:00 WIB
Seekor bayi badak langka disambut ke dunia di Suaka Badak Sumatra di Taman Nasional Way Kambas, Lampung, akhir Maret lalu. (KLHK/ANTARA)

Nationalgeographic.co.id—Seekor bayi badak langka disambut ke dunia di Suaka Badak Sumatra di Taman Nasional Way Kambas, Lampung, akhir Maret lalu. Anak badak sumatra itu lahir dari induknya yang bernama Rosa pada 24 Maret, yang sebelumnya telah dijodohkan dengan seekor badak sumatra jantan bernama Andatu.

Kedatangan baru tersebut membuat jumlah total badak sumatra (Dicerorhinus sumatrensis) di suaka tersebut menjadi delapan. Save The Rhino melaporkan total populasi hewan-hewan ini di dunia kurang dari 80 ekor. Hal ini menunjukkan betapa berharganya kelahiran seekor bayi badak sumatra.

Anak Rosa telah bergabung dengannya bersama badak betina Bina, Ratu, dan Delilah serta badak jantan Andalas, Harapan, dan Andatu.

Proses persalinannya sendiri memakan waktu sekitar tiga jam. Namun tim sudah berada di Suaka Badak Sumatra itu untuk mengawasi kesehatan induk dan bayinya hingga selesai.

Bayi badak sumatra ini langsung bergabung dengan induknya dan kawanan badak sumatra lainnya. (KLHK/ANTARA)

Sepanjang kehamilannya, Rosa menerima bantuan tambahan berupa hormon peningkat janin, pemindaian ultrasound rutin, dan pemantauan dalam upaya mendapatkan hasil terbaik untuk kehamilan istimewanya.

Rosa pertama kali datang ke cagar alam pada tahun 2004 setelah secara teratur terlihat berkeliaran di dekat jalan, kebun, dan desa di kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan. Kurangnya rasa takut di sekitar manusia dan lalu lintas membuatnya berisiko cedera dan sakit, jadi dia dipindahkan ke Suaka Badak Sumatra.

Kegemaran Rosa terhadap manusia sayangnya terbukti menjadi penghalang dalam sejarah reproduksinya. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengatakan Rosa bisa lebih nyaman di sekitar manusia daripada badak lainnya.

Bayi badak sumatra ini lahir dari induknya yang bernama Rosa yang sempat mengalami keguguran delapan kali. (Biro Humas KLHK)

Pergi begitu lama tanpa kawin telah menyebabkan Rosa memmiliki fibroid rahim, yang dapat menimbulkan komplikasi dalam kesuburannya. Rosa sempat mengalami keguguran delapan kali sebelum akhirnya kali ini sukses mempertahankan masa kehamilannya selama 450 hari dan melahirkan bayinya dengan selamat.

Mudah-mudahan, kisah sukses ini adalah pertanda baik bagi keberlangsungan suka di sana. Dan semoga ini pertanda masa depan yang lebih positif bagi spesies badak sumatra.

"Dengan lahirnya anak Rosa di [Suaka Badak Sumatra], kami berharap dapat terus menerima kabar gembira dari kelahiran badak sumatra lainnya di masa mendatang," ujar Biro Humas Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) KLHK dalam sebuah pernyataan seperti dilansir IFL Science.