Bayi Badak Sumatra Ini Lahir dari Induknya yang Delapan Kali Keguguran

By Utomo Priyambodo, Kamis, 7 April 2022 | 13:00 WIB
Seekor bayi badak langka disambut ke dunia di Suaka Badak Sumatra di Taman Nasional Way Kambas, Lampung, akhir Maret lalu. (KLHK/ANTARA)

  

Baca Juga: Angin Segar untuk Konservasi Badak Sumatra: Seekor Bayi Telah Lahir!

Baca Juga: Ada Studi Genetik Badak Sumatra. Hasilnya, Kabar Baik Populasi Mereka

Baca Juga: Populasi Badak Sumatra Semakin Menurun, Ini Faktor Penyebabnya

Baca Juga: Badak Jantan Terakhir di Malaysia Mati, Bagaimana Upaya Menyelamatkan Sisanya?

Baca Juga: Ingin Tahu Pengalaman Berjumpa Anak Badak Sumatra?

 

Jumlah badak sumatera telah mencapai titik kritis yang sangat rendah sebagian besar karena campur tangan manusia melalui degradasi habitat dan perburuan. Namun, jauh sebelumnya, hewan-hewan ini juga telah mengalami masa sulit selama beberapa ribu tahun.

Penelitian dari Marshall University di West Virginia melihat kembali sejarah badak sumatra dan menyimpulkan bahwa jumlah spesies ini pertama kali turun drastis sebagai akibat dari perubahan iklim yang terjadi sekitar 9.000 tahun yang lalu. Setelah itu, jumlah spesies ini tidak pernah kembali ke jalur semula.

Sekarang, kelangsungan hidup spesies badak sumatra bergantung pada kerja keras para ilmuwan, konservasionis, dan pemerintah. Mereka bersama-sama mencoba dan mengamankan lebih banyak hari baik seperti hari lahirnya anak Rosa.