Teka-teki dalam Otak Kita, Mengapa Banyak yang Kita Ingat dan Lupakan?

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Sabtu, 12 Maret 2022 | 13:00 WIB
Kenapa kita bisa ingat dan lupa sesuatu? Teka-tekinya adalah pada kinerja memori otak kita. (Science Photo Library/Getty Images Plus)

Nationalgeographic.co.id - Apakah Anda ingat betul apa yang guru Anda ajarkan pada SMA kelas dua semester satu, sehari sebelum ujian tengah semester? Atau, ingatkah Anda apa yang harus dilakukan lusa pukul delapan malam? Jika jawabannya iya, bisa jadi Anda salah satu orang yang beruntung punya ingatan yang kuat.

Apabila Anda lupa sebagian ingatan Anda, tidak apa-apa. Otak kita tidak bisa merekam semua kejadian atau ingatan dari seluruh hidup kita untuk direkam.

"Apa yang terjadi di sini, apakah ingatan Anda hilang? Bukan. Ingatan Anda melakukan persis apa yang seharusnya dilakukan," ujar Lisa Genova, seorang ahli saraf dan peneliti di Yale Medical School, AS, di TED. Dia juga adalah penulis berbagai buku tentang saraf dan otak seperti Remember: The science of memory and the art of forgetting.

"Untuk semua keajaiban mengingat, [lupa] itu perlu, dan meresap dalam hidup kita, ingatan kita jauh dari sempurna," lanjutnya. "Otak kita tidak didesain untuk mengingat nama orang, hal yang harus dilakukan, atau membuat daftar panjang semua yang hadapi."

Dalam hal mengingat, otak punya kinerja kompleks di mana ingatan dapat dibentuk berdasarkan saraf di dalamnya yang dapat menggambarkan suatu pandangan, suara, aroma, perasaan, informasi, dan bahasa. Semua hal itu didapati dari apa yang kita pelajari sebelumnya, dan diaktifkan kembali sebagai sirkuit saraf di otak. 

Genova mengatakan, ada beberapa area di otak kita untuk meresap data-data seperti gambaran visual di korteks oksipital, bahasa di wernicke's area, atau pergerakan pada korteks motorik. Sementara, ingatan bekerja pada semua hal yang ada di dalam otak.

"Jadi kalau saya memikirkan bentuk dan suara Mickey Mouse, saya akan memiliki neuron di belakang kepala saya, itu oksipital saya—korteks visual saya akan aktif—mereka menggambarkan seperti apa Mickey Mouse," jelasnya di Big Think.

Baca Juga: Studi Baru, Konsumsi Minuman Beralkohol Mengurangi Volume Otak

Baca Juga: Mendadak Lupa? Mungkin Anda Mengalami Hilang Ingatan Jangka Pendek

"Tetapi suara Mickey Mouse berada di suatu tempat lain. Adanya di [korteks] pendengaran saya. Dan begitu juga sirkuit, ingatan akan melibatkan aktivasi neuron-neuron di tempat-tempat yang sangat berbeda."

Ingatan bekerja karena 'data rekaman' kita disusun oleh hippocampus. Secara anatomi, hippocampus berada di bagian bawah otak, dekat dengan amigdala (bagian membuat keputusan dan respon emosional). 

Setidaknya ada empat macam memori yang dijabarkan Genova.

Memori semantik

Ingatan ini berisi informasi yang kita peroleh secara mendasar. Di sini kita mendapati apa yang dipelajari di sekolah seperti enam kali enam adalah 36, mengetahui Sukarno sebagai presiden pertama Indonesia.

Ingatan inilah yang membuat mengetahui diri kita seperti alamat tempat tinggal atau nomor ponsel. Sehingga, Genova berpendapat, ingatan ini bersifat stabil dan akurat.

Memori otot

Walau dinamainya demikian, bukan berarti memorinya tersimpan otot kita, melainkan "koreografi yang diingat dengan prosedur untuk melakukan berbagai hal". Kinerjanya sebagian besar mengandalkan bagian korteks motorik di otak untuk memberi tahu semua otot dalam tubuh yang berperan dalam suatu tindakan.

"Memori otot adalah koreografi yang diingat dengan prosedur untuk melakukan berbagai hal: cara menyikat gigi, cara mengayunkan tongkat golf, cara makan es krim," jelas Genova.

Memori episodik 

Ingatan ini berisi kenangan pada sesuatu yang pernah kita alami sehingga menyimpan cerita hidup. Akan tetapi ingatan ini sedikit 'aneh' dan sukar dipercaya, karena setiap kali mengingat suatu kejadian kita bisa mengubah apa yang telah terjadi.

Terkadang, lewat ingatan ini kita menambahkan rincian atau menghilang bagian tertentu. Di sinilah kita juga bisa mengarang atau menambahkan kebohongan secara sadar dan tidak.

"Kita juga sebagai manusia, pendongeng yang terlahir alami. Jadi jika ada potongan-potongan informasi yang hilang dalam cerita saya, jika ada cara yang bisa saya buat-buat, dan membuatnya lebih baik, berikan bagian awal, tengah, dan akhir kenangan yang bagus," tukas Genova.

Baca Juga: Ada Sel-sel Neuron Bekerja Membuat Otak Kita Lupa. Apa Manfaat Lupa?

 Baca Juga: Ketika Ilmuwan Berhasil Lakukan Transplantasi Memori Pada Siput

"Jika ada orang lain mengalami peristiwa bersama, yang lain akan menambahkan beberapa informasi yang kita setujui, dan kita akan menambahkannya ke ingatan kita."

Memori prospektif

"Otak kita tidak dirancang untuk melakukan [ingatan] ini," lanjutnya. Sebab, ingatan ini adalah hal yang harus kita lakukan di masa mendatang seperti daftar tugas.

Sulit bagi kita untuk mengingat kembali kalau kita akan menghadapi beberapa tagihan bulanan di tanggal yang berbeda, mengangkat jemuran pada jam sekian, atau mendatangi rumah temanmu di waktu mendatang. Semua bisa diingat jika ada suatu aba-aba yang tepat.

"Memori prospektif penuh dengan kegagalan," kata Genova. "Tanpa adanya aba-aba yang tepat dan yang memudahkan Anda untuk menyadarinya di waktu yang tepat dan tempat yang tepat, Anda bisa lupa melakukannya."