Nationalgeographic.co.id—Menurut sebuah penelitian yang dipresentasikan di Institut Arkeologi Amerika, sepatu dapat mengungkapkan status sosial seseorang di zaman Romawi Kuno.
Sepatu bayi dan anak kecil mengungkapkan bahwa keluarganya adalah bagian dari kehidupan militer Romawi. Selain itu juga menunjukkan bahwa anak-anak berpakaian sesuai dengan posisi orang tuanya dalam hierarki sosial. Hal ini diungkapkan oleh peneliti studi Elizabeth Greene dari University of Western Ontario.
"Peran pakaian dalam mengekspresikan status sangat menonjol bahkan untuk anak-anak di usia paling muda," kata Greene.
Sama seperti anak-anak modern yang mengenakan sepatu model terbaru, anak-anak Romawi kuno dari keluarga kaya mengenakan lebih banyak sepatu dekoratif. Lebih dari 4.000 sepatu telah ditemukan di Vindolanda, benteng tentara Romawi di Inggris utara.
Dalam setiap periode waktu operasi benteng, sepatu anak-anak muncul di ruang-ruang domestik yang hancur, gedung-gedung militer dan tumpukan sampah, ungkap Greene.
Sepatu dan status
Dari tumpukan alas kaki ini, Greene dan rekan-rekannya menelusuri jenis sepatu anak dan lokasi penemuannya. Mereka menemukan bahwa dekorasi pada sepatu itu sesuai dengan tempat mereka ditemukan. Di barak, misalnya, sepatu anak-anak meniru sepatu bot biasa tentara dewasa.
Berkat tablet kayu yang ditemukan di situs tersebut, para peneliti mengetahui bangunan mana yang menampung Flavius Cerialis. Ia adalah prefek dari Kohort Kesembilan Batavia sekitar tahun 100 M.
“Keluarga Flavius, termasuk istrinya, Sulpicia Lepidina, mungkin memiliki peran dalam kehidupan publik di sekitar pangkalan,” tutur Greene. Mendukung pernyataan ini, rumah itu berisi sepatu bayi yang rumit dengan gaya persis seperti sepatu bot pria berstatus tinggi.
Sepatu tersebut digunakan untuk bayi, memiliki satu set lengkap kancing besi di solnya, seperti halnya sepatu bot pria. “Bahan mahal menunjukkan sepatu itu berkualitas tinggi,” tambah Greene.
Bagian atas sepatu adalah kulit, dipotong menjadi pola jala yang rumit. Pola itu menunjukkan kerumitan pengerjaan. Juga memperlihatkan kaus kaki berwarna di bawahnya, yang juga digunakan orang Romawi kuno untuk menunjukkan status.
Sepatu untuk bayi seperti itu menunjukkan pemiliknya mengenakan pakaian formal. Greene mengungkapkan bahwa sepatu tersebut biasanya dipamerkan di parade dan acara serupa. Bahkan sebagai bayi, keturunan petinggi pangkalan diharapkan mengikuti jejaknya.