Predator Laut Mikroskopis: Senjata Rahasia Melawan Perubahan Iklim

By Wawan Setiawan, Sabtu, 19 Maret 2022 | 14:00 WIB
Para peneliti bersiap untuk meluncurkan peralatan pengambilan sampel di Port Hacking, Australia timur. (University of Technology Sydney)

 Baca Juga: Dampak Perubahan Iklim Begitu Nyata tapi Minim Penanganan Pemerintah

 Baca Juga: Malapetaka Perubahan Iklim, Maladewa Perlahan Ditelan oleh Laut

Para peneliti memperkirakan bahwa spesies ini, yang diisolasi dari perairan lepas pantai Sydney, memiliki potensi untuk menenggelamkan 0,02-0,15 gigaton karbon setiap tahunnya. Laporan National Academy of Sciences, Engineering, and Medicine tahun 2019 menemukan bahwa untuk memenuhi tujuan iklim, teknologi dan strategi penghilangan CO2 perlu menghilangkan sekitar 10 gigaton CO2 dari atmosfer setiap tahun hingga tahun 2050 nanti.

“Ini adalah spesies yang sama sekali baru, belum pernah dijelaskan dalam jumlah sedetail ini. Implikasinya adalah ada potensi lebih banyak penyerap karbon di lautan daripada yang kita pikirkan saat ini, dan mungkin ada potensi yang lebih besar bagi lautan untuk menangkap lebih banyak karbon secara alami melalui proses ini, di tempat-tempat yang tidak dianggap sebagai lokasi penyerapan karbon potensial, ” kata Profesor Doblin.

“Pertanyaan yang menarik adalah apakah proses ini dapat menjadi bagian dari solusi berbasis alam untuk meningkatkan penangkapan karbon di laut? Produksi alami polimer kaya karbon ekstra seluler oleh mikroba laut dalam kondisi kekurangan nutrisi, yang akan kita lihat di bawah pemanasan global, menunjukkan mikroba ini dapat membantu menjaga pompa karbon biologis di laut masa depan,” pungkasnya.

Langkah selanjutnya, menurut peneliti, sebelum menilai kelayakan budidaya skala besar adalah mengukur proporsi eksopolimer kaya karbon yang tahan terhadap kerusakan bakteri dan menentukan kecepatan tenggelamnya mucosphere yang dibuang.

Semoga, cara ini kelak dapat berhasil membantu mengatasi perubahan iklim saat ini.