Transisi Penting Konstantinus Agung pada Agama dan Ibu Kota Romawi

By Sysilia Tanhati, Senin, 21 Maret 2022 | 07:30 WIB
Kaisar Konstantinus melakukan transisi penting bagi Kekaisaran Romawi dalam hal agama dan pemindahan ibu kota. (Musée du Capitole)

Perubahan rencana

Konstantinus mengambil kendali tunggal atas kekaisaran pada tahun 324 M. Akan tetapi, Roma mulai kehilangan pamornya bagi sang kaisar. Ketegangan tetap tinggi antara orang-orang kafir kota dan kaisar Kristen.

Dari sudut pandang militer, Konstantinus menyadari akan lebih mudah untuk menangkis ancaman dari timur dan untuk melindungi wilayah yang berharga jika memindahkan ibu kota. “Mesir menjadi salah satu wilayah berharga dan “lumbung” Romawi,” ungkap Rattini.

Ia pun meninggalkan Roma untuk selamanya untuk membangun kota kekaisaran yang akan memuliakan kekuatan dan imannya.

Konstantinopel (Istanbul modern), ibu kotanya, didedikasikan pada tahun 330 M. Sebelumnya dikenal sebagai Bizantium, kota ini berada di bawah kendali Romawi selama lebih dari satu abad.

Konstantinus membangun kembali dan memperluasnya dalam skala yang monumental. Ia melipatgandakan ukuran kota yang ada dan menawarkan kewarganegaraan penuh. Rattini menambahkan, “roti gratis diberikan untuk mendorong pria berpangkat pindah ke sana bersama keluarganya.”

   

Baca Juga: Misteri Kematian Kaisar Romawi, Gordian III Saat Berusia 19 Tahun

Baca Juga: Mengenal Sosok Trajan, Kaisar Romawi Kuno Dengan Gelar Optimus

Baca Juga: Marcus Aurelius: Kaisar Romawi Baik Hati yang Juga Seorang Filsuf

     

Sebuah istana besar dan aula legislatif yang megah menetapkan gravitasi kota sebagai ibu kota baru. Gereja-gereja mulai menandai kaki langit; orang Kristen disambut, dan agama lain ditoleransi.