Kisah Leonidas, 300 Tentara Sparta dan Pertempuran Thermopylae

By Maria Gabrielle, Sabtu, 26 Maret 2022 | 09:00 WIB
Aktor Gerard Butler berperan sebagai Leonidas di film 300 (2006). (Warner Bros. Picture/ YouTube)

Hanya saja pada malam kedua pertempuran, sebuah pengkhiatan di pihak Yunani terjadi. Seorang gembala lokal, berharap mendapat hadiah dari raja Persia. Dia menawarkan dan menunjukkan kepada Persia jalan pegunungan yang dapat digunakan untuk melewati orang-orang Yunani. Sehingga, Persia bisa menyerang dari belakang, lalu Xerxes segera mengirim pasukan di bawah komandan Hydarnes.

 Baca Juga: Bukan Mitos, Arkeolog Telah Menemukan Kuda Troya Asli di Turki

 Baca Juga: Perpeloncoan dan Kekerasan Jadi Bagian dalam Pendidikan Anak Sparta

 Baca Juga: Delapan Jenis Helm Perang Yunani Kuno: Kegel, Korintus, sampai Pilos

Melansir dari National Geographic, ketika mengetahui situasi ini, Leonidas memanggil dewan perang. Terlepas dari ketidakmungkinan posisi mereka, Leonidas teguh dalam keputusannya, 300 tentara Sparta miliknya bersama dengan sekelompok tentara Thebes akan tinggal dan bertarung. Rasa hormat dan disiplin militer yang ketat membuat opsi menyerah tidak terpikirkan. Untuk orang-orang Sparta seperti Leonidas, hanya ada dua pilihan yakni menang atau mati.

Leonidas memerintahkan armada Yunani di selat Artemisium untuk meninggalkan posisinya. Dia juga memerintahkan sebagian besar orang yang bertempur bersamanya di darat untuk meninggalkan medan perang. Sementara itu, mereka yang tetap di medan perang, makan untuk mengumpulkan kekuatan.

Berdasarkan tulisan Herodotus, diketahui bahwa Xerxes tidak terburu-buru menyerang lantaran Hydarnes membutuhkan waktu untuk menyelesaikan persiapannya. Sang jenderal memberikan persembahan kepada matahari saat terbit yang dipuja oleh Persia dan menunggu sampai tengah hari.

Leonidas meninggalkan area perlindungan dan mengambil posisi di area terbuka. Meskipun lebih berisiko terkena bahaya, tetapi strategi ini membuat Leonidas dan pasukannya membunuh banyak musuh. Kemungkinan untuk menang memang kecil, tetapi mereka tetap berjuang sampai akhir. Ketika tombak patah, mereka mengeluarkan pedang dan melanjutkan pertempuran.

Sayangnya, Leonidas gugur dalam pertempuran ini. Tentara Sparta tetap terus menyerang pasukan Persia sembari melindungi jasad raja mereka. Ketika melihat Hydarnes dan The Immortals tiba, pasukan Yunani yang tersisa mundur dan pergi ke tempat yang lebih tinggi. Mereka yang masih memiliki pedang tetap bertarung, sementara yang lainnya dengan tangan kosong. Persia akhirnya mengepung mereka. Tidak dengan tangan kosong, orang-orang Persia menghabisi musuh mereka dengan panah.

Atas perintah Xerxes, pasukan Thebes yang selamat dicap di dahi mereka, ditandai sebagai budak. Herodotus menceritakan bahwa kepala Leonidas dipenggal, dan tubuhnya ditusuk. Dia dimakamkan di Thermopylae, bersama dengan tentara lainnya.

Sebuah monumen penguburan dari batu berbentuk singa kemudian didirikan. Pada 440 SM tulang-tulang Leonidas dipindahkan ke Sparta. Makamnya dapat dilihat di dekat kota Sparta saat ini.