Nationalgeographic.co.id - Aktivitas fisik seumur hidup dapat melindungi terhadap hilangnya massa dan fungsi otot terkait usia, menurut penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Physiology pada 28 Februari 2022 berjudul "Preserved stem cell content and innervation profile of elderly human skeletal muscle with lifelong recreational exercise". Individu berusia 68 tahun ke atas yang aktif secara fisik sepanjang hidupnya memiliki otot penuaan yang lebih sehat yang memiliki fungsi lebih unggul dan lebih tahan terhadap kelelahan dibandingkan dengan individu yang tidak aktif, baik tua maupun muda.
Diketahui juga bahwa selain aktivitas fisik membantu meningkatkan fungsi fisik dan mental, hal ini juga dikenal untuk membalikkan beberapa efek penyakit kronis.
Ini adalah studi pertama yang menyelidiki aktivitas otot, sel induk, dan saraf pada manusia. Para peneliti dari Universitas Kopenhagen, Denmark, menemukan bahwa individu lanjut usia yang tetap aktif secara fisik sepanjang masa dewasa mereka, baik dengan mengambil bagian dalam olahraga ketahanan, permainan bola, olahraga raket, berenang, bersepeda, berlari, dan/atau mendayung memiliki jumlah yang lebih besar sel induk otot, atau dikenal sebagai sel satelit di otot mereka. Sel-sel inilah sangat penting untuk regenerasi otot dan pertumbuhan jangka panjang serta melindungi dari kerusakan saraf.
Dengan kata sederhana, aktivitas fisik seumur hidup adalah rahasia awet muda.
Studi yang dilakukan pada 46 peserta laki-laki yang mengambil bagian dalam penelitian ini. Mereka dibagi menjadi tiga kelompok: 15 orang termasuk usia muda yang jarang beraktivitas, 16 orang lansia yang melakukan olahraga seumur hidup dan 15 orang lansia kurang beraktivitas. Mereka melakukan latihan resistensi berat, duduk di kursi mekanik melakukan gerakan ekstensi lutut untuk mengevaluasi fungsi otot.
Jumlah kekuatan yang dihasilkan pun diukur. Sampel darah diambil, dan biopsi otot dianalisis dari kedua kaki. Para peneliti menemukan orang tua yang berolahraga seumur hidup mengungguli orang tua dan orang dewasa muda yang tidak banyak bergerak sebelumnya.
“Ini adalah studi pertama pada manusia yang menemukan bahwa olahraga seumur hidup pada tingkat rekreasional dapat menunda beberapa efek penuaan yang merugikan. Dengan menggunakan biopsi jaringan otot, kami telah menemukan efek positif dari olahraga pada populasi penuaan umum,” kata penulis utama, Casper Soendenbroe, dari Universitas Kopenhagen, Denmark, seperti yang dilaporkan Tech Explorist.
Baca Juga: Semakin Tua Usia Kita Mengapa Waktu Jadi Terasa Begitu Cepat?
Baca Juga: Bukan 10.000, Berapa Jumlah Langkah Harian Optimal untuk Umur Panjang?
Baca Juga: Ternyata, Aktivitas Pekerjaan Pengaruhi Daya Tahan Leher Kita
“Literatur seperti studi sebelumnya sebagian besar berfokus pada atlet master, yang merupakan kelompok minoritas. Studi kami lebih mewakili populasi umum berusia 60 tahun ke atas, karena rata-rata orang lebih cenderung mengambil bagian dalam campuran kegiatan pada tingkat sedang. Itulah mengapa kami ingin mengeksplorasi hubungan antara konten sel satelit dan kesehatan otot pada individu yang aktif secara rekreasi. Kami sekarang dapat menggunakan ini sebagai biomarker untuk menyelidiki lebih lanjut hubungan antara olahraga, penuaan, dan kesehatan otot," tambahnya.