Namun, spekulasi tentang bahayanya minuman bersoda di luar angkasa, belum dipahami betul konsekuensinya. Masih sulit untuk mengungkap konsekuensi pasti karena belum pernah diuji pada astronot secara aman, tentang bagaimana karbonasi dalam gayaberat mikro berpotensi membahayakan awak.
Alkohol
Biasa diminum untuk selebrasi pencapaian seperti bir, koktail, atau sampanye, alkohol justru dilarang dibawa. Larangan ini supaya awak ISS tetap fokus dan waspada untuk pekerjaannya di luar bumi.
Alasan lainnya, alkohol bisa berpotensi merusak Environmental Control and Life Support System (ECLISS) yang berfungsi untuk menyokong kehidupan di dalam kapal. ECLISS berguna untuk menyediakan udara dan air bersih di dalam stasiun dengan mendaur ulang urin, kondensasi kabin, dan produk limba lainnya.
Sementara alkohol, dengan bahan etanolnya bisa sangat mudah mudah menguap di luar angkasa. Cairan sepert ini bisa sangat sulit untuk didaur ulang dengan ECLISS yang standar kemurniannya begitu ketat, dan dapat mengganggu proses pencernaan alami astronot.
"Sistem itu sangat sensitif terhadap etanol," terang Wu. "Oleh karena itu, jika alkohol dikirim, itu akan menguap dan mengganggu sistem untuk meregenerasi udara dan air." Meski demikian, terkadang masih ada astronot yang bandel menyelundupkan minuman alkohol ke luar angkasa.