Wabah Antoninus, Penyakit Misterius yang Membuat Romawi Jadi Neraka

By Sysilia Tanhati, Senin, 4 April 2022 | 14:00 WIB
Wabah Antoninus datang secara misterius. Ada yang menyebut penyakit ini merupakan ganjaran karena orang Kristen tidak menyembah dewa. (Levasseur/Wellcome Collection gallery)

Nationalgeographic.co.id—Kekaisaran Romawi begitu dilumpuhkan oleh Wabah Antonine. Saking parahnya, banyak sarjana percaya wabah ini memiliki andil dalam mempercepat kehancuran kekaisaran.

Pada puncak Wabah Antonine, hingga 3.000 orang Romawi Kuno mati setiap hari.

Penyakit ini pertama kali disebutkan pada masa pemerintahan Marcus Aurelius Antoninus pada tahun 165 atau 166 M. Awal mula wabah ini tidak diketahui pasti. Namun seorang dokter Yunani bernama Galen berhasil mendokumentasikannya dengan detail yang mengejutkan.

Menurut catatannya, korban menderita selama dua minggu dengan gejala demam, muntah, haus, batuk, dan tenggorokan bengkak. Lainnya mengalami papula merah dan hitam pada kulit, bau mulut, dan diare hitam. Hampir sepuluh persen kekaisaran wafat karena wabah ini.

Pandemi itu akhirnya mereda, sama misteriusnya seperti kedatangan wabah itu.

“Wabah Antoninus menjadikan kekaisaran Romawi Kuno seperti Neraka,” ungkap Marco Margaritoff dilansir dari laman All That’s Interesting. Keberadaannya membuat kekaisaran terkuat pada masanya sama sekali tidak berdaya menghadapi pembunuh tak terlihat ini.

Penyebaran Wabah Antonine

Sebagian besar sumber setuju bahwa penyakit ini pertama kali muncul pada musim dingin tahun 165 M hingga 166 M. Saat itu adalah puncak Kekaisaran Romawi.

Selama pengepungan kota Seleukia di Irak modern, pasukan Romawi menyadari munculnya penyakit ini di antara masyarakat. Tidak perlu menunggu lama, para tentara pun terjangkit.

Akibatnya tentara membawa penyakit itu ke Galia dan legiun selanjutnya ditempatkan di sepanjang sungai Rhine. “Ini secara efektif menyebarkan wabah ke seluruh kekaisaran,” jelas Margaritoff.

Meskipun ahli epidemiologi modern belum mengidentifikasi dari mana wabah itu berasal, diyakini bahwa kemungkinan pertama kali berkembang di Tiongkok. Wabah Antoninus kemudian dibawa ke seluruh Euroasia oleh pasukan Romawi.

Ada satu legenda kuno yang mencoba menggambarkan bagaimana Wabah Antoninus pertama kali menginfeksi bangsa Romawi. Legenda menyebutkan bahwa jenderal Romawi Lucius Verus membuka sebuah makam selama pengepungan Seleukia. Akibat perbuatannya, tanpa disadari membebaskan penyakit itu.