Nationalgeographic.co.id—Meskipun kolera telah ada selama berabad-abad, penyakit ini menjadi terkenal pada abad ke-19, ketika wabah mematikan mulai menjangkiti masyarakat di India.
Wabah kolera sudah tercatat dalam berbagai naskah kuno dari abad ke-5 SM ketika Sushruta Samhita menggambarkan kemunculan epidemi berbahaya yang menjangkiti masyarakat di sekitar Sungai Gangga.
Meski begitu, wabahnya belum tersebar secara masif sebelum akhirnya menjadi pandemi yang mengkhawatirkan kala memasuki abad ke-19.
Dilansir dari History, pandemi kolera pertama muncul dari Delta Gangga dengan wabah di Jessore, India, pada 1817, yang berasal dari beras yang terkontaminasi.
History menerbitkan artikelnya yang membahas tentang awal mula kegentingan kolera dengan judul Cholera: The First Cholera Pandemic yang dipublikasikan pada 12 September 2017.
Penyakit ini dengan cepat menyebar ke sebagian besar India, Myanmar modern, dan Sri Lanka modern dengan melakukan perjalanan di sepanjang rute perdagangan yang dibangun oleh orang-orang Eropa.
"Pada tahun 1820, kolera telah menyebar ke Thailand, Indonesia (membunuh sekitar 100.000 orang hanya di pulau Jawa saja) dan Filipina," terangnya.
Dari Thailand dan Indonesia, penyakit ini terus menyebar sampai ke Cina pada tahun 1820 dan Jepang pada tahun 1822, melalui orang-orang yang terinfeksi di kapal perdagangan.
Wabah kolera juga menyebar hingga ke luar Asia. Tercatat pada tahun 1821, pasukan Inggris yang melakukan perjalanan dari India ke Oman membawa kolera ke Teluk Persia.
"Penyakit ini akhirnya menyebar ke wilayah Eropa, mencapai Turki modern, Suriah, dan Rusia Selatan," terusnya.