Studi Baru: Insomnia Dapat Meningkatkan Risiko Diabetes Tipe 2

By Wawan Setiawan, Sabtu, 9 April 2022 | 14:00 WIB
Insomnia diidentifikasi sebagai faktor risiko baru untuk diabetes tipe 2 dalam studi baru yang juga menegaskan banyak risiko dan faktor pelindung lainnya. (Getty Image)

“Kami memperkirakan bahwa pengobatan insomnia yang efektif dapat menghasilkan lebih banyak penurunan glukosa daripada intervensi yang setara, yang mengurangi berat badan hingga 14kg pada orang dengan tinggi rata-rata. Ini berarti sekitar 27.300 orang dewasa Inggris, berusia antara 40 dan 70 tahun, dengan gejala insomnia yang sering, akan bebas dari diabetes jika insomnia mereka diobati,” kata penulis studi James Liu, Senior Research Associate di Bristol Medical School (PHS) dan MRC Integrative Epidemiology Unit (IEU), seperti yang dikutip dari Tech Explorist.

“Kami tahu dari penelitian sebelumnya bahwa ada hubungan antara tidur dan risiko seseorang terkena diabetes tipe 2, tetapi belum jelas mana yang lebih dulu, tidur yang buruk atau gula darah yang lebih tinggi, atau jika ada faktor lain yang berperan,” tutur Dr. Faye Riley, Manajer Komunikasi Riset di Diabetes UK.

“Namun, penting untuk diingat bahwa diabetes tipe 2 adalah kondisi kompleks dengan banyak faktor risiko. Makan diet seimbang yang sehat, aktif, dan cukup tidur, semuanya merupakan komponen penting dari kesehatan yang baik untuk semua orang, bahkan termasuk mereka yang berisiko, atau hidup dengan diabetes tipe 2,” tambahnya.

Saat ini, para ilmuwan berencana lebih lanjut untuk menentukan dampak pengobatan insomnia pada kadar glukosa darah pada orang dengan dan tanpa diabetes. Melalui ini, mereka dapat menawarkan perawatan potensial untuk mencegah diabetes.