Lima Tokoh Besar dalam Sejarah yang Jenazahnya Tidak Pernah Ditemukan

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Minggu, 10 April 2022 | 07:00 WIB
Alexander Agung Penakluk Dunia dari Makedonia. (History.com)

Baca Juga: Kampung Manjopaiq: Mencari Jejak Sejarah Majapahit di Sulawesi Barat

Ada banyak yang ditinggalkan Genghis Khan di Mongolia, seperti penulisan aksara untuk bahasa rakyatnya, sensus penduduk, dan layanan pengiriman surat. Rakyatnya dibebaskan untuk masuk agama apa saja dan melarang untuk melakukan penyiksaan di dalam kerajaan.

Dia wafat tahun 1227 dengan penyebab yang tidak pasti. Ada yang menyebutkan Genghis Khan mati karena penyakit, terbunuh, luka dalam perburuan atau pertempuran, dan yang paling konyol jatuh dari kuda ketika hendak berkampanye menuju Dinasti Xia.

Genghis Khan adalah pendiri kekaisaran Mongolia. (National Palace Museum )

Mengikuti budaya bangsa Mongol, Genghis Khan berwasiat agar nanti dikubur tanpa ada tanda pengenal. Wasiatnya membuat sulit bagi arkeolog untuk mengungkap di mana makamnya. Akan tetapi, sejarawan menduga jenazahnya dibawa ke Khentii Aimag, tempat ia lahir.

Penyebab pasti kematiannya tetap menjadi misteri dan dikaitkan dengan berbagai penyakit, terbunuh dalam aksi atau luka yang diderita dalam berburu atau pertempuran.[69][70][71] Menurut The Secret History of the Mongols, Genghis Khan jatuh dari kudanya saat berburu dan meninggal karena cedera.

Gajah Mada, Mahapatih Majapahit

Mahapatih adalah posisi dalam struktur Majapahit yang sekarang setara dengan Perdana Mentri. Jabatan inilah yang diemban oleh Gajah Mada selama dua masa penguasa Majapahit bertakhta, yakni Tribhuwana Wijayatunggadewi dan Hayam Wuruk.

Sebelumnya, ia adalah Patih di Daha (kini Kediri) pada masa Jayanegara dan Tribhuwana. Lalu, ketika menjadi Mahapatih ia mengucapkan Sumpah Palapa yang tercatat dalam Pararaton tahun 1334. Sumpah itu menegaskan agar ia tidak akan menikmati makanan enak sebelum berhasil menaklukkan wilayah Nusantara di bawah Majapahit.

Ilustrasi patung Gajah Mada di Istana Anak-Anak, TMIII, Jakarta. Penggunaan keris sebagai alat yang (Zika Zakiya)

Dia berhasil memberikan pengaruh Majapahit pada beberapa tempat di Nusantara, termasuk Sumatra, Brunei, Sulawesi, dan Maluku.

Tetapi sosoknya yang tidak jauh dari kontroversial membuat pecahnya pertempuran yang melibatkan Majapahit dan Pasundan. Kesalahannya membuat jabatannya sebagai Mahapatih dicopot oleh Hayam Wuruk, tetapi Negarakertagama menyebutkannya menjadi patih di Madakaripura.

Akhir hayat Gajah Mada belum jelas, bahkan Arkeolog Universitas Indonesia Agus Aris Munandar sempat berusaha menjelaskan masa tuanya. Diyakini, Gajah Mada menghabiskan masa hidupnya di Madakaripura dengan bertapa dan meninggal sekitar 1364.

Beberapa situs di Jawa Timur berdiri yang mengeklaim sebagai makam Gajah Mada, tetapi dipertanyakan kebenarannya.