Utang Budi kepada Dewa, Alasan Suku Aztec Rutin Kurbankan Manusia

By Utomo Priyambodo, Selasa, 12 April 2022 | 08:00 WIB
Ilustrasi ritual pengurbanan manusia oleh suku Aztek yang berdarah-darah. Jantung dan darah korban diambil untuk diberikan kepada para dewa. (Wikimedia Commons)

Nationalgeographic.co.id—Selain mengiris jantung para korban dan menumpahkan darah mereka di altar kuil, diyakini bahwa suku Aztec juga mempraktikkan suatu bentuk ritual kanibalisme. Mayat korban, setelah dipenggal kepalanya, kemungkinan akan diberikan kepada bangsawan dan anggota masyarakat terkemuka lainnya.

Ilustrasi dari teks-teks abad keenam belas menggambarkan adanya bagian-bagian tubuh yang dimasak dalam panci besar. Selain itu, para arkeolog juga telah mengidentifikasi tanda-tanda adanya tukang jagal pada tulang-tulang sisa-sisa manusia di situs Aztec di sekitar Mexico City.

Ada satu teori bahwa suku Aztec hanya terlibat dalam ritual kanibalisme selama masa kelaparan. Namun ada juga teori lain yang mengatakan bahwa memakan daging seseorang yang dipersembahkan kepada para dewa seperti berkomunikasi dengan para dewa itu sendiri.

Suku Aztec percaya bahwa dunia terdiri dari hubungan yang berlawanan, keseimbangan yang diperlukan agar dunia terus berfungsi. Kebalikan ini termasuk panas dan dingin, kering dan basah, laki-laki dan perempuan, dan terang dan gelap.

Dualisme ini merupakan inti dari pandangan dunia Aztec. Suku Aztec percaya bahwa manusia bertanggung jawab untuk menjaga keseimbangan di alam semesta melalui ritual dan pengurbanan mereka.

Suku Aztec percaya bahwa para dewa telah menumpahkan darah mereka untuk memberikan kehidupan kepada alam semesta dan umat manusia. Mereka percaya bahwa, sebagai akibatnya, umat manusia berutang budi kepada para dewa dan harus membayar para dewa dengan menumpahkan darah mereka sendiri.

Diyakini bahwa jika mereka tidak menumpahkan darah mereka sendiri, alam semesta akan hancur berantakan. Prajurit Aztec didorong untuk meniru pengorbanan diri para dewa dengan memberikan hidup mereka sendiri untuk menjaga alam semesta berjalan.

Cara paling efektif untuk memberikan darah segar untuk menjaga alam semesta berjalan dan seimbang diyakini dengan pengorbanan jantung manusia yang hidup. Untuk alasan ini, hati para pejuang dan korban lainnya akan dikurbankan secara teratur sepanjang tahun.

Orang-orang Aztec, seperti masyarakat dari banyak budaya Mesoamerika lainnya, adalah para astronom yang sangat hebat. Pengetahuan tentang siklus astronomi penting untuk memberitahu waktu untuk tujuan pertanian serta acara-acara sipil dan keagamaan.

  

Baca Juga: Mulai dari Mengiris Organ hingga Kanibalisme, Ritus Ngeri Aztec

Baca Juga: Sekali Tebas, Macuahuitl akan Mengantar Korban pada Dewa Suku Aztec