Nationalgeographic.co.id - Macuahuitl cukup mematikan untuk menjatuhkan korban. Namun suku Aztec lebih suka membuat korbannya setengah mati kemudian mengurbankannya hidup-hidup.
Tidak banyak informasi tentang macuahuitl, tetapi kita tahu dengan pasti bahwa senjata suku Aztec ini sangat mengerikan. Senjata ini berbentuk tongkat kayu tebal, dengan panjang 90-120 cm. Di pinggirannya terdapat sejumlah bilah yang terbuat dari obsidian yang lebih tajam dari baja.
‘Gergaji obsidian’ ini kemungkinan adalah senjata yang paling ditakuti musuh. Digunakan oleh prajurit Aztec baik sebelum dan selama era penaklukan Spanyol di Mesoamerika yang dimulai pada abad ke-15.
Faktanya, ketika Spanyol melawan prajurit Aztec yang menggunakan macuahuitl, mereka menjaga jarak.
Kisah-kisah mengerikan dari macuahuitl
Siapa pun yang ditebas oleh macuahuitl mengalami rasa sakit yang luar biasa. Rasa sakit ini membawa korban sangat dekat dengan pelepasan kematian yang manis sebelum diseret ke upacara pengurbanan manusia.
“Mereka yang selamat dari tebasan macuahuitl membeberkan kisah yang mengerikan dari senjata itu,” tutur William DeLong dilansir dari laman All That’s Interesting.
Tentara Spanyol memberi tahu atasan mereka bahwa macuahuitl cukup kuat untuk memenggal kepala. Tidak hanya manusia, tetapi juga kuda yang ditunggangi para penjajah itu. Catatan tertulis mengatakan bahwa kepala kuda akan menjuntai dengan lipatan kulit setelah bersentuhan dengan macuahuitl.
Menurut satu catatan dari tahun 1519 yang diberikan oleh seorang pendamping Hernán Cortés:
“Mereka memiliki pedang jenis ini—dari kayu yang dibuat seperti pedang dua tangan. Akan tetapi gagangnya tidak terlalu panjang; lebarnya sekitar tiga jari. Ujung-ujungnya beralur dan di lekukan itu dimasukkan pisau batu, yang dipotong seperti pisau Toledo. Suatu hari saya melihat seorang Indian bertarung dengan seorang pria berkuda. Orang Indian itu memukul dada kuda lawan sedemikian rupa sehingga perutnya terbuka dan kuda itu jatuh mati di tempat. Dan pada hari yang sama saya melihat orang Indian lain memukul kuda lain di leher, yang meregangkannya hingga mati di kakinya.”
Arkeolog Meksiko Alfonso A. Garduño Arzave melakukan eksperimen pada tahun 2009 untuk membuktikan kisah legendaris ini. “Hasil penelitiannya mengonfirmasi legenda senjata ini,” tambah DeLong. Arzave menemukan bahwa macuahuitl memiliki dua tujuan utama yang sangat brutal berdasarkan desainnya.
Pertama, tepi macuahuitl memiliki empat hingga delapan keping obsidian vulkanik yang tajam. Potongan obsidian bisa beberapa cm panjangnya. Bahkan bisa dibentuk menjadi gigi yang lebih kecil yang akan membuatnya tampak seperti bilah gergaji. Di sisi lain, beberapa model juga memiliki satu tepi obsidian yang memanjang dari satu sisi ke sisi lainnya.
Source | : | allthatsinteresting |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR