Baca Juga: Tusuk Gigi Jadi Alat Pembunuh dan Barang Mewah di Peradaban Kuno
Baca Juga: Anjing Perang: Sebuah Fakta Sejarah Perang yang Telah Dihapuskan
Baca Juga: Mulai dari Mengiris Organ hingga Kanibalisme, Ritus Ngeri Aztec
Ketika dipahat dengan tepi yang halus, obsidian memiliki sifat memotong dan mengiris yang lebih baik daripada kaca. Dan saat menggunakan pedang ini, prajurit dapat membuat gerakan melingkar. Gerakan ini akan menebas dan memotong kulit seseorang di setiap titik rentan di tubuh. DeLong menambahkan, “Termasuk di mana lengan bertemu dada, di sepanjang kaki, atau di leher.”
Siapa pun yang terkena tebasan akan kehilangan banyak darah. Dan jika kehilangan darah tidak membunuhmu, pengurbanan manusia pada akhirnya pasti membunuhmu.
Kedua, senjata itu menyerupai pemukul kriket karena memiliki bagian seperti dayung kayu datar dengan pegangan di salah satu ujungnya. Bagian tumpul dari macuahuitl bisa membuat seseorang pingsan. Ini akan memungkinkan prajurit Aztec untuk kemudian menyeret korban yang tidak beruntung itu. Mereka membawanya untuk upacara pengurbanan manusia kepada dewa-dewa Aztec.
Macuahuitl bukan murni penemuan Aztec. Banyak peradaban Mesoamerika di Meksiko dan Amerika Tengah juga menggunakan gergaji obsidian. Suku sering berperang satu sama lain dan mereka membutuhkan tawanan perang untuk menenangkan dewa-dewa. Macuahuitl adalah senjata tumpul yang bisa melukai seseorang tanpa membunuh mereka.
Apakah macuahuilt yang asli masih disimpan?
Sayangnya, tidak ada macuahuitl asli yang bertahan hingga hari ini. Satu-satunya spesimen yang diketahui selamat dari penaklukan Spanyol menjadi korban kebakaran di gudang senjata kerajaan Spanyol pada tahun 1849.
Namun demikian, beberapa orang menciptakan kembali gergaji obsidian ini untuk pertunjukan. Mereka membuatnya berdasarkan ilustrasi dan gambar yang ditemukan dalam buku-buku yang ditulis pada abad ke-16. “Buku-buku semacam itu berisi satu-satunya catatan tentang macuahuitl asli dan kekuatan penghancurnya,” DeLong menambahkan lagi.
Source | : | allthatsinteresting |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR