Bucephalus, Kuda Kesayangan Alexander yang Dijadikan Nama Kota

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Kamis, 14 April 2022 | 08:00 WIB
Sebuah Mozaik di Pompeii menggambarkan Alexander Agung menunggangi Bucephalus, kuda kesayangannya dalam Pertempuran Issus. (Museo Archeologico Nazionale/Wikimedia)

Alexander mengendalikan Bucephalus yang liar untuk menjadi kuda jinak yang menemaninya sampai ke India. (Walter Crane/Wikimedia)

Dengan tenang, ia membawa Bucephalus menghadap ke arah matahari sehingga bayangannya ada di belakang, dan perlahan-lahan tangannya memegang kendali Alexander.  Dia pun berhasil menungganginya, membuat orang-orang yang tadinya menertawakan, bersorak atas keberhasilannya.

Donald Wasson, sejarawan Lincoln College yang membahas sejarah kuno dan abad pertengahan megatakan, penjinakan Bucephalus yang liar ini adalah titik balik dalam kehidupan sang pangeran muda itu. Momen ini jadi caranya menjadi percaya diri untuk melanjutkan tekad dalam kampanye penaklukan Asia di kemudian hari.

Plutarkos yang dikutip Wasson di World History menulis, Alexander kembali ke hadapan arena dan turun di hadapan kedua orangtuanya. Philip II berkata, "Wahai putraku, lihatlah kerajaan yang setara dan layak untuk dirimu sendiri, karena Makedonia ini terlalu kecil untukmu.".

Sejak itulah Alexander dan Bucephalus tidak bisa dipisahkan karena dia menyayanginya dan hanya dialah yang bisa mengendarainya.

Singkatnya, Philip II tewas tahun 336 SM dan digantikan oleh Alexander Agung. Di atas punggung Bucephalus, Alexander bertempur untuk menaklukkan negara-kota di Yunani yang memberontak setelah kematian Philip II. Kota-kota itu dengan mudahnya ditaklukan, mulai dari Thebes hingga Athena.

Setelah negara-kota di Yunani tunduk dan disatukan dalam persatuan untuk melawan Persia, ekspedisi ke Asia pun berjalan. Alexander terus bersama Bucephalus di Persia, Mesir, dan India

  

Baca Juga: Lima Tokoh Besar dalam Sejarah yang Jenazahnya Tidak Pernah Ditemukan

Baca Juga: Riwayat Kedekatan Guru dan Murid: Aristoteles dan Alexander Agung

Baca Juga: Seorang Petinggi Mesir Mengklaim Temukan Makam Alexander Agung

Baca Juga: Temuan Alat Selam Diving Bell oleh Aristoteles untuk Alexander Agung