Hampir Mencapai Usia 2.800, Mengapa Roma Disebut Kota Abadi?

By Sysilia Tanhati, Selasa, 19 April 2022 | 11:00 WIB
Tidak bisa dipandang sebelah mata, penyair Virgil bahkan menyebut Roma sebagai kerajaan tanpa akhir. (Carlos Ibáñez/Unsplash)

Nationalgeographic.co.id—Di usianya yang kini sudah sudah mencapai 2.800 tahun, sejak awal Roma terus bertumbuh. Baik dari segi ukuran, kekuatan, kemegahan, dan pengaruhnya terhadap dunia.

Kota ini menarik perhatian para politisi, sejarawan, seniman, musisi, dan pelancong. Dengan caranya yang menawan, Roma menggabungkan artefak kuno dan bangunan modern. Orang-orang bisa menikmati kekayaan materi dan nilai-nilai spiritual, tren baru dalam budaya dan tradisi lama.

Sejak abad ke-1 SM, kota yang kini menjadi salah satu destinasi wisata favorit, disebut sebagai Kota Abadi. Siapa yang pertama kali memberi julukan ini?

Legenda yang berkaitan dengan fondasi kota

Menurut legenda, Roma ini didirikan oleh dua bersaudara Romulus dan Remus, putra Mars dan Rhea Sylvia. Mereka berasal dari dinasti kerajaan Alba Longa. Atas perintah penguasa setempat Amulius (paman Rhea), kedua anak itu dibuang ke Sungai Tiber. Sehingga di masa depan Romulus dan Remus tidak bisa menggulingkannya dari tahta.

Budak yang diperintahkan untuk membunuh anak-anak itu merasa tidak tega. Alih-alih membunuhnya, budak itu meletakkan keranjang yang menampung Romulus dan Remus di sungai. Arus Sungai Tiber membawa kedua anak itu menjauh dari Bukit Palatine. Saat terdampar di muara sungai, suara tangisan mereka terdengar oleh serigala.

Sang serigala dengan lembut menjilati dan menyusui kedua anak itu. Romulus dan Remus kemudian ditemukan oleh gembala yang kemudian membesarkan mereka dengan penuh kasih sayang.

Bertahun-tahun berlalu, Romus dan Remulus kemudian kembali ke kota asal mereka. Mengetahui alasan di balik rencana pembunuhan mereka, keduanya berhasil merebut takhta.

Setelah itu, mereka kembali ke muara Sungai Tiber untuk memperluas wilayah Alba Longa. “Dua bersaudara itu pun memilih Bukit Palatine untuk membangun kota sebagai koloni Alba Longa,” ungkap Conny Waters dilansir dari laman Ancient Origins.

Tetapi perselisihan muncul antara Romulus dan Remus: siapa yang akan menjadi penguasa tunggal? Untuk memutuskan, mereka menunggu tanda dari dewa. Remus melihat enam layang-layang terbang, dan saudaranya melihat dua belas. Ini adalah tanda dari para dewa.

Puas dengan kemenangannya, Romulus meletakkan garis suci di Palantine untuk menguraikan perbatasan kota. Kota itu diberi nama yang sesuai untuk menghormatinya: Roma. Ingin bergurau, Remus melompati perbatasan yang ditentukan oleh saudaranya itu. Ini membuat Romulus marah dan membunuh Remus.

Secara bertahap, kota yang didirikan pada tanggal 21 April 753 SM dihuni oleh seratus ribu penduduk. Pendatang baru tiba dan keturunan mereka disebut plebeian. Mereka bebas, tetapi tidak memiliki tanah sendiri dan tidak dapat terlibat dalam urusan publik.