Zaman Jurasic, Gurun Sahara Jadi Tempat Paling Berbahaya di Bumi

By Galih Pranata, Senin, 25 April 2022 | 14:00 WIB
Seekor abelisaurus, dinosaurus pemangsa, beristirahat sementara beberapa pterosaurus memperebutkan sisa-sisa bangkai. (Davide Bonadonna/CNN)

Beberapa predator di sana hidup bersama dengan dinosaurus pemakan tumbuhan, seperti Carcharodontosaurus, Spinosaurus, Abelisaur, dan Deltadromeus, berukuran sebesar Tyrannosaurus rex.

     

Baca Juga: Ditemukan: Kaki Dinosaurus yang Terkoyak Akibat Bencana Asteroid

Baca Juga: Inilah Fosil Bunga dari Zaman Jurasic yang Mengguncang Teori Evolusi

Baca Juga: Analisis Baru, Spinosaurus Menyelam dan Memburu Mangsanya di Bawah Air

 Baca Juga: Penemuan Pterosaurus Jurassic Baru, Menghuni Benua Kuno Gondwana

     

"Tidak mungkin predator besar di Kem Kem saling memakan. Yang lebih realistis, mereka memakan ikan yang melimpah dan berukuran sangat besar yang ada di daerah itu —ikan seperti coelacanth (seukuran mobil) dan ikan hiu todak yang panjangnya bisa mencapai 25 kaki," terusnya.

Menurut ahli paleontologi lainnya, Matthew Lamanna, menyebut bahwa dalam ekosistem Sahara, predatornya secara umum memiliki kemiripan dengan T-Rex namun dengan ciri agak berbeda.

"Seperti halnya Carcharodontosaurus, pemakan daging yang menyerupai Tyrannosaurus rex dalam bentuk dan ukuran, tetapi dengan kepala proporsional lebih sempit, lengan agak lebih panjang, dan tiga jari (bukan dua) di masing-masing tangannya," terang Lamanna kepada CNN.

Menurut Lamanna, ada juga Deltadromeus, yang hanya diketahui dari kerangka yang tidak lengkap, mungkin juga berukuran sama dengan T-rex dan dengan keganasan yang sama.

Ekosistem yang penuh dengan para predator pemangsa menjadikan Sahara di zaman Jurasic menjadi tempat paling berbahaya sepanjang sejarah perkembangan bumi.