Festival Darah Lupercalia dan Legenda Si Kembar Romulus dan Remus

By Agnes Angelros Nevio, Senin, 25 April 2022 | 15:00 WIB
Lupercalia. ()

Mereka berlari telanjang atau nyaris telanjang di sekitar Palantine. Pada saat yang sama mereka mencambuk wanita mana pun yang dijumpainya dengan tali.

Selama Lupercalia, para pria secara acak memilih nama wanita dari toples untuk disandingkan dengan mereka selama festival. Seringkali, pasangan itu tetap bersama sampai festival tahun berikutnya. Banyak yang jatuh cinta dan menikah.

Baca Juga: Mengapa Bangsa Romawi Kerap Memiliki Kaisar yang Gila dan Sesat?

 Baca Juga: Cato Muda, Musuh Abadi Caesar, Pemimpin Romawi Jujur di Era Korup

 Baca Juga: Koin Romawi: Alat Pembayaran dan Propaganda Pemerintah Romawi

 Baca Juga: Persia dan Romawi Berperang selama 721 Tahun, Siapa Pemenangnya?

   

Seiring waktu, ketelanjangan selama Lupercalia pada akhirnya kehilangan popularitas. Festival tetap berlangsung, namun wanita dicambuk oleh pria berpakaian lengkap.

Dalam Plutarch's Life of Julius Caesar, Caesar terkenal menolak mahkota emas yang diberikan kepadanya oleh Mark Antony selama pesta Lupercalia.

Asal Usul Hari Valentine

Berkat reputasi Santo Valentine sebagai "pelindung para pecinta", ia menjadi identik dengan percintaan. Pada akhir abad ke-5 M, Paus Gelasius I menghapuskan perayaan pagan Lupercalia dan menyatakan 14 Februari sebagai hari untuk merayakan kemartiran Santo Valentine. Meskipun demikian, sangat tidak mungkin baginya untuk memperingati hari itu tanpa cinta dan gairah. Bahkan, beberapa sarjana Alkitab modern memperingatkan orang Kristen untuk tidak merayakan Hari Valentine sama sekali karena dianggap didasarkan pada ritual pagan.

Memang benar, Hari Valentine menggunakan beberapa simbol Lupercalia, sengaja atau tidak, seperti warna merah yang mewakili pengorbanan darah selama Lupercalia. Mereka juga menggunakan warna putih yang menandakan susu sebagai simbol untuk membersihkan darah dan mewakili kehidupan baru.

Seperti banyak tradisi kuno, ada kekaburan seputar asal-usul dan ritual Lupercalia dan bagaimana tradisi ini memengaruhi Hari Valentine. Lupercalia tidak lagi menjadi perayaan publik karena alasan yang jelas. Akan tetapi, beberapa orang non-Kristen masih mengakui peristiwa kuno pada tanggal 14 Februari (bukan Hari Valentine) dan merayakannya secara pribadi.