Adikarya Peradaban Yunani Kuno: Fakta, Arsitektur, dan Sejarah

By Agnes Angelros Nevio, Selasa, 26 April 2022 | 08:00 WIB
Temple of Olympian Zeuz, salah satu peninggalan Peradaban Yunani Kuno. ()

Nationalgeogrhic.co.id—Sekitar 450 SM, Jenderal Pericles Athena mencoba untuk mengkonsolidasikan kekuasaannya. Caranya, ia menggunakan uang publik dan iuran yang dibayarkan ke Athena oleh sekutunya, demi mendukung seniman dan pemikir negara-kota.

Pericles membayar pengrajin untuk membangun kuil dan bangunan umum lainnya di kota Athena. Dia beralasan bahwa dengan cara ini dia dapat memenangi dukungan rakyat Athena dengan membagikan banyak pekerjaan konstruksi sambil membangun monumen publik. Harapannya, orang-orang akan datang dari jauh untuk melihatnya, meningkatkan prestise Athena dan juga dirinya.

Arsitektur Yunani Klasik

Hasil paling penting dari kampanye pekerjaan umum Pericles adalah Parthenon, sebuah kuil untuk menghormati dewi pelindung kota Athena. Arsitek Iktinos dan Kallikrates dan pematung Phidias mulai mengerjakan kuil pada pertengahan abad ke-5 SM. Parthenon dibangun di atas Acropolis, alas alami yang terbuat dari batu yang merupakan situs permukiman paling awal di Athena.

Pericles mengundang orang lain untuk membangun di lokasi yang sama: Pada 437 SM, misalnya, arsitek Mnesikles mulai membangun gerbang besar yang dikenal sebagai Propylaia di ujung baratnya. Pada akhir abad itu, pengrajin menambahkan kuil yang lebih kecil untuk dewi Yunani Athena—menghormati perannya sebagai dewi kemenangan, Athena Nike—bersama dengan Athena dan Erechtheus, raja Athena. Namun, Parthenon tetap menjadi daya tarik utama situs ini.

Arsitektur Kuil Yunani

Dengan platform batu persegi panjang, serambi depan dan belakang (pronaos dan opisthodomos) dan deretan kolom, Parthenon menjadi contoh arsitektur kuil Yunani. Biasanya, orang-orang Yunani kuno tidak beribadah di dalam kuil mereka seperti yang kita lakukan sekarang. Sebaliknya, ruang interior (naos atau cella) relatif kecil, hanya menampung patung dewa yang dibangun untuk menghormati kuil. Para penyembah berkumpul di luar, mereka masuk hanya untuk membawa persembahan ke patung.

Kuil-kuil Yunani klasik semuanya memiliki bentuk umum yang sama: Barisan kolom yang menopang entablature horisontal (semacam cetakan dekoratif) dan atap segitiga. Di setiap ujung atap, di atas entablature, ada ruang segitiga yang dikenal sebagai pedimen. Di situlah pematung melakukan karya rumit. Di Parthenon, misalnya, patung pedimen menunjukkan kelahiran Athena di satu sisi dan pertempuran antara Athena dan Poseidon di sisi lain.

Agar orang yang berdiri di tanah dapat melihatnya, patung pedimen ini biasanya dicat dengan warna-warna cerah dan disusun dengan latar belakang biru atau merah yang solid. Cat ini telah memudar seiring bertambahnya usia. Akibatnya, potongan-potongan kuil yang bertahan hingga saat ini tampak terbuat dari marmer putih saja.

Proporsi dan Perspektif

Arsitek Yunani klasik memiliki banyak teknik canggih untuk membuat bangunan mereka terlihat rata sempurna. Mereka membuat bidang horisontal berbentuk U, yang sangat sedikit ke atas, dan kolom yang berbadan lebih gemuk di bagian tengah daripada di ujungnya. Tanpa inovasi ini, bangunan akan tampak melorot. Dengan teknik ini, mereka tampak sempurna dan megah.

Patung Yunani Kuno