Seprai Ini Dibuat dari Rambut, Kemungkinan dari Kepala yang Dipenggal

By Utomo Priyambodo, Selasa, 26 April 2022 | 07:00 WIB
Seprai yang dibuat dari rambut oleh Anna Maria, kemungkinan dari rambut kepala suaminya yang dipenggal. ( Museum of London Docklands)

Nationalgeographic.co.id—Museum of London Docklands sedang mempersiapkan pameran yang agak mengerikan berjudul Executions. Dijadwalkan akan dimulai pada musim gugur, pameran eksekusi-eksekusi di London ini akan menampilkan beberapa barang museum yang mengerikan.

Barang utama yang dipamerkan adalah seprai berusia 300 tahun yang disulam dengan rambut manusia. Kemungkinan rambut-rambut ini berasal dari kepala yang dipenggal!

Seprai ini bertuliskan, "The sheet OFF MY dear dear Lord's Bed in the wretched Tower of London February 1716 x Ann C of Darwent=Waters+". Tulisan itu telah disulam di bagian bawah seprai. Seprai ini juga didekorasi dengan rumit dengan bunga, daun, dan karangan bunga besar berbentuk hati, menurut situs web Museum of London.

Meskipun mengerikan, seprai ini memiliki cerita yang menarik untuk diceritakan. Seprai ini disulam sebagai penghormatan penuh kasih oleh Anna Maria Radclyffe.

Anna Maria adalah istri James Radclyffe, Earl ketiga Derwentwater dan cucu Raja Charles II. James dipenggal pada 24 Februari 1716, pada usia 26 tahun, karena perannya dalam revolusi Jacobite tahun 1715.

Beverly Cook, kurator sejarah sosial di Museum of London, mengatakan kepada The Guardian bahwa Anna Maria telah diizinkan untuk tinggal bersama suaminya di Menara selama empat bulan menunggu eksekusi.

"Akan menyenangkan untuk berpikir bahwa mereka berbaring bersama di bawah seprai ini. Jelas, kami tidak dapat membuktikannya, tetapi kemungkinan dia mengandung putri mereka pada waktu itu," kata Cook seperti dilansir Ancient Origins.

Cook menambahkan bahwa seprai itu diduga disulam oleh Anna Maria setelah dia melarikan diri ke Brussel untuk membesarkan anak-anaknya sebagai umat Katolik. Dia meninggal di sana karena cacar pada tahun 1723.

Aspek suram dari pesan romantis tersebut adalah bahwa pesan itu disulam dengan menggunakan rambut manusia, mungkin dari kepala James yang dipenggal. Biarawati Katolik mungkin telah menghiasi seprai itu dengan motif bunga dan daun.

Ketika Museum memperoleh seprai tersebut pada 1934, diyakini bahwa rambut itu milik Anna Maria. Tapi kemungkinan itu dari kepala James atau dari kepala James dan Anna Maria tidak bisa dikesampingkan.

Mengingat fakta bahwa pesan tersebut tampak dalam dua warna rambut yang berbeda, kemungkinan besar itu dari rambut James dan Anna Maria.

Setelah kematiannya, tubuh James dengan kepalanya yang terpenggal dijahit kembali dan dikembalikan ke Anna Maria. Hal ini memberinya kesempatan untuk memotong rambut James untuk kenang-kenangan.

"Seprai bersulam ini adalah barang luar biasa, yang membutuhkan waktu berbulan-bulan atau bertahun-tahun untuk membuatnya. Perhatian dan pengabdian itu menunjukkan kehancuran pribadi Anna dan karakternya yang luar biasa, tekad untuk melindungi ingatan mengenai suaminya hingga lama setelah kematiannya."

 Baca Juga: Arkeolog Temukan 40 Kerangka Orang Romawi dengan Kepala Dipenggal

Baca Juga: Kesaksian Perempuan Eropa tentang Pemburu Kepala Manusia di Kalimantan

Baca Juga: Konyak, Suku Pemburu Kepala Terakhir di India dan Tradisi Tatonya

Baca Juga: Kepala Manusia Sebagai Mas Kawin dan Tradisi Penggal Kepada Suku Naulu

    

Menurut para ahli, lebih dari sekadar kesedihan pribadi janda muda Anna Maria, penyulaman seprai itu juga merupakan upaya untuk mengamankan ingatan mengenai sosok suaminya di antara umat Katolik yang berusaha memulihkan dinasti Stuart. Menurut Cook, "Ini juga semacam peninggalan kemartiran Katolik."

Seprai Anna Maria bukan satu-satunya barang pedih yang akan ditampilkan di pameran. Cook mengatakan, "Ini hanyalah salah satu dari banyak kisah pribadi dalam pameran yang mengungkapkan dampak eksekusi publik terhadap kehidupan warga London selama berabad-abad — sebuah kota yang menyaksikan kematian brutal banyak orang, dari warga London biasa ke beberapa kasus paling terkenal dalam sejarah."

Museum berharap dapat membawa cerita, benda, dan warisan dari mereka yang hidup, meninggal, atau menyaksikan langsung peristiwa eksekusi-eksekusi dari tahun 1196 hingga 1868 tersebut kepada para pengunjungnya.

Salah satu yang dipamerkan adalah rompi yang konon pernah dikenakan oleh Charles I ketika dia dieksekusi pada tahun 1649. Ada juga tanda cinta yang ditorehkan oleh para terdakwa serta surat-surat terakhir mereka.

Pameran ini akan mengeksplorasi aspek tidak nyaman dari sejarah London sebagai kota Inggris yang menyaksikan eksekusi publik paling terkenal di negara itu. Pameran ini akan dibuka pada Oktober 2022, tepatnya akan berlangsung sejak 14 Oktober 2022 sampai 16 April 2023.