Lima Metode Eksekusi Mati yang Mengerikan Lainnya di Era Romawi Kuno

By Utomo Priyambodo, Sabtu, 30 April 2022 | 07:00 WIB
Damnatio ad bestias, eksekusi mengerikan di Romawi kuno. (Panoramio.com/Wikimedia Commons)

Diyakini bahwa Julius Caesar juga telah mengancam Legiun ke-9 untuk dieksekusi dengan metode desimasi. Namun pada akhirnya metode ini tidak pernah benar-benar dia lakukan.

4. Pencekikan

Pencekikan juga merupakan metode yang sangat umum digunakan di Romawi kuno. Dengan metode ini, pelakunya dieksekusi dengan cara dicekik.

Pelakunya biasanya diarak keliling Roma dan dibawa kembali ke Forum Romawi, di mana dia dicekik. Dalam beberapa kasus, setelah pawai orang itu ditahan di dalam selnya dan dieksekusi.

Ada beberapa versi mengenai objek yang digunakan untuk mencekik. Dua benda dasar yang digunakan untuk melakukan metode ini bisa berupa tali dan Garrote. Garrote terbuat dari bahan yang berbeda, termasuk kain, tali pancing, senar gitar, kawat piano, dan kabel telepon, dan tongkat digunakan untuk mengencangkan Garrote.

5. Penyaliban

Eksekusi penyaliban di era Romawi kuno. (Victor Armand Poirson / Public domain)

Metode eksekusi Romawi yang paling umum dan mengerikan adalah penyaliban.

Dalam metode ini, pelakunya atau orang yang bersalah akan dipaku di kayu salib dan dibiarkan di sana digantung sampai mati.

Orang yang dipaku akan disiksa dengan berbagai cara sebelum mati. Misalnya, bahu orang tersebut dikilir sebelum digantung, terkadang salib dibuat terbalik, dan palu godam akan digunakan untuk mematahkan tulang atau kaki.

Kakinya dipatahkan untuk memastikan yang bersalah tidak akan bisa menggerakkan kakinya dan membuat dirinya nyaman saat digantung. Itu bukan hanya menyakitkan tetapi metode eksekusi yang paling memalukan.

Itu terutama digunakan untuk menghukum bajak laut, musuh negara, dan budak. Jika ada budak yang membunuh tuannya, semua budak milik tentara tuannya akan disalibkan.