"Meskipun kami tidak dapat mengatakan secara meyakinkan bahwa terlalu sedikit atau terlalu banyak tidur menyebabkan masalah kognitif, analisis kami yang mengamati individu dalam jangka waktu yang lebih lama tampaknya mendukung gagasan ini,” ujar Profesor Jianteng Feng dari Universitas Fudan, Tiongkok.
“Tetapi alasan mengapa orang yang lebih tua memiliki tidur yang buruk tampaknya kompleks, dipengaruhi oleh kombinasi susunan genetik dan struktur otak kita,” tambahnya.
Para peneliti mengatakan temuan menunjukkan bahwa durasi tidur yang tidak cukup atau berlebihan mungkin menjadi faktor risiko penurunan kognitif dalam penuaan. Hal ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang telah melaporkan hubungan antara durasi tidur dan risiko pengembangan penyakit Alzheimer dan demensia, di mana penurunan kognitif merupakan gejala yang khas.
Profesor Barbara Sahakian dari Departemen Psikiatri di Universitas Cambridge mengatakan bahwa mendapatkan tidur malam baik adalah penting di semua tahap kehidupan, terutama seiring dengan bertambahnya usia.
"Menemukan cara untuk meningkatkan kualitas tidur bagi orang tua bisa sangat penting untuk membantu mereka menjaga kesehatan mental dan kesejahteraan dan menghindari penurunan kognitif, terutama untuk pasien dengan gangguan kejiwaan dan demensia,” pungkas Profesor Barbara Sahakian yang turut terlibat dalam studi ini.