Alih-alih Hidup Tenang, Kaisar dan Raja Ini Malah Mati Mengenaskan

By Sysilia Tanhati, Selasa, 3 Mei 2022 | 10:00 WIB
Nicholas II tidak siap dan tidak pernah ingin menjadi seorang tsar. Sayangnya, sang Ayah pun tidak mempersiapkan dirinya untuk memerintah kekaisaran. (Boissannas et Eggler/Wikimedia)

Putus asa untuk melarikan diri dari kota Konstantinopel, Andronikos naik kapal dengan istri dan gundiknya. Mereka berusaha untuk sampai ke Rusia melalui Laut Hitam. “Namun dia ditangkap sebelum dia bisa melarikan diri dan dibawa kembali ke kota,” kata Wilkens.

Di sini, Andronikos mengalami kematian yang lambat dan mengerikan. Selama beberapa hari, massa kota memotong-motong dan memutilasi Andronikos. Mereka mencungkil matanya, mencabut giginya, dan memotong berbagai bagian tubuh.

Mayat Andronikos ditempatkan di antara dua pilar dan Angelos menjadi Kaisar baru Kekaisaran Bizantium.

Raja Henry II

Raja Henry II adalah raja Prancis dari tahun 1547 hingga 1559. Ia berhasil dalam urusan diplomasi dan perang, mengawasi penangkapan Calais dan Tiga Keuskupan.

Henry juga seorang jouster, ksatria yang bertarung di atas kuda. Dan untuk merayakan penandatanganan Perjanjian Cateau-Cambrésis, ia menyelenggarakan turnamen jousting di Paris di Place des Vosges, sebuah lapangan umum di distrik Marais.

Meskipun sudah berusia empat puluh tahun, Henry masih ingin bersaing di turnamen. Selama pertarungannya melawan Gabriel de Montgomery, Henry dipukul di kepala, dan beberapa serpihan kayu menembus kulit di atas mata kanannya. Salah satu serpihan juga menembus otak raja.

Dokter terbaik di Prancis merawat luka Henry selama beberapa hari. Meskipun awalnya dia menunjukkan beberapa tanda perbaikan, demamnya memburuk dari waktu ke waktu. Ia juga mengalami keracunan darah.

Wilkins menuturkan, “Henry meninggal segera setelah itu dan digantikan oleh putranya Francis II.”

Chhatrapati Sambhaji

Chhatrapati Sambhaji adalah penguasa Kekaisaran Maratha 1681-1689. Dia terus-menerus berperang dengan Kekaisaran Mughal dan akhirnya ditangkap oleh pasukan Mughal di kota Sangameshwar.

Pasukan membawa Sambhaji ke Kaisar Aurangzeb, penguasa Kekaisaran Mughal. Sambhaji dipaksa berpakaian seperti orang bodoh dan ditambatkan ke unta sebelum diarak di depan pasukan Mughal.