Temuan Kerangka Ungkap Hukuman Amputasi Kaki di Tiongkok Kuno

By Sysilia Tanhati, Selasa, 3 Mei 2022 | 12:00 WIB
Amputasi kaki merupakan salah satu dari 'Lima Hukuman (G41rn8/Wikipedia)

Meskipun ditemukan pada tahun 1999, kerangka itu tidak membangkitkan banyak minat atau studi pada saat itu. Pandey juga menambahkan, “Para arkeolog lebih tertarik untuk mengungkap artefak di situs tersebut, yang jumlahnya sangat banyak.”

Namun, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mendorong Li Nan dan rekan-rekannya memutuskan untuk membuat studi rinci tentang sisa-sisa kerangka wanita tersebut.

“Orang-orang hanya menganggap tulang manusia ini sebagai tulang yang tidak lengkap sebelumnya. Tetapi saya berpendapat itu adalah kasus hukuman amputasi. Saya dengan bersemangat pergi ke rumah sakit dan membuat janji dengan dokter ortopedi. Ketika saya mengeluarkan sisa-sisa tibialis, dokter benar-benar terkejut,” kata Li menurut artikel South China Morning Post.

Hasil rontgen menunjukkan jasad seorang wanita berusia 30-35 tahun yang kaki kanannya dipotong. Dalam gradasi hukuman, kejahatan yang lebih serius menyebabkan amputasi kaki kanan. Sementara amputasi kaki kiri diperuntukkan bagi kejahatan yang kurang serius.

Jadi, wanita itu ternyata dituduh melakukan kejahatan yang dianggap cukup berat. “Ada ketentuan yang sangat penting dari hukuman yue: kaki kiri akan diamputasi untuk pelanggaran ringan. Sedangkan kaki kanan akan dipotong untuk pelanggaran berat. Tampaknya pemilik makam melakukan kejahatan berat,” tambah Li.

Amputasi untuk alasan medis seperti diabetes, kanker dan kusta juga dikenal di Tiongkok kuno. Namun, kepadatan tulang dan struktur bagian lain dari kerangka menunjukkan bahwa wanita itu tidak menjadi mangsa penyakit tersebut.

Selain itu, amputasi adalah salah satu ahli yang kemudian menyebabkan kelainan bentuk pada tibia dan fibulanya. Amputasi bedah, sebaliknya, akan memberikan hasil operasi yang lebih baik dibandingkan hukuman.

   

Baca Juga: Poena Cullei, Hukuman Mati dengan Karung yang Mengerikan di Era Romawi

Baca Juga: Eksekusi Sadis Skafisme: Penjahat Mati Perlahan dengan Susu dan Madu

Baca Juga: Delapan Hukuman Paling Mengerikan yang Tercatat dalam Sejarah Manusia

Baca Juga: Mengapa Pengurbanan Manusia Sering Dilakukan di Masa Lampau?