Suapan Mematikan: Nasib Buruk Para Pencicip Makanan di Masa Lalu

By Sysilia Tanhati, Rabu, 4 Mei 2022 | 12:00 WIB
Ketakutan diracuni membuat banyak anggota kelas penguasa menyewa pencicip makanan (Wikipedia)

Nationalgeographic.co.id—Racun adalah senjata ampuh yang bisa digunakan oleh calon pembunuh untuk menyingkirkan target mereka. Cara ini sangat berguna ketika targetnya adalah orang yang berkuasa dan dikelilingi oleh pengawal.

“Salah satu cara di mana racun dapat diberikan adalah melalui makanan dan minuman,” ungkap Wu Mingren.

Di kalangan masyarakat kuno, ketakutan diracuni membuat banyak anggota kelas penguasa menyewa pencicip makanan. Percaya atau tidak, ketakutan ini masih berlanjut hingga hari ini. Ada beberapa contoh pencicip makanan yang dipekerjakan oleh orang kaya dan berkuasa di dunia modern.

Halotus, pencicip makanan sekaligus pembunuh Kaisar Romawi Claudius

Seperti namanya, pencicip makanan ditugaskan untuk mencicipi makanan seseorang. Hal ini untuk memastikan bahwa makanan atau minuman tidak terkontaminasi racun dan aman untuk dikonsumsi.

Pencicip makanan dapat ditemukan sepanjang sejarah manusia. Salah satu pencicip makanan yang paling terkenal, misalnya, adalah seorang kasim bernama Halotus. Ia adalah pencicip makanan yang dipekerjakan oleh Kaisar Romawi Claudius. “Dalam sejarah, ia juga dikenal sebagai sebagai pembunuh Claudius,” Mingren menambahkan.

Sementara penyebab kematian kaisar ini masih menjadi bahan perdebatan di antara para peneliti, Halotus menjadi tersangka utama. Menurut penulis kuno seperti Tacitus, Suetonius, dan Plinius, Halotus adalah orang yang menyajikan jamur Claudius pada jamuan makan pada tahun 54 Masehi. Jamur ini merupakan hidangan kesukaan kaisar. Hidangan itu dicampur dengan racun yang dibuat oleh Locusta. Mingren menuturkan, "Plotnya diatur oleh istri kaisar, Agrippina Muda."

Sementara Halotus tetap menjadi tersangka pembunuhan, dia mendapatkan hukuman atas dugaan kejahatannya selama hidupnya. Faktanya, ia mempertahankan pekerjaannya pada masa pemerintahan Nero, yang menggantikan Claudius.

Selain itu, pada masa pemerintahan Galba (penerus Nero), Halotus diberi jabatan kejaksaan, jabatan penting pemerintah. Dapat ditambahkan bahwa sementara Galba mengeksekusi hampir semua budak Nero ketika dia berkuasa, tapi Halotus adalah salah satu dari sedikit yang selamat. Halotus akhirnya menghilang dari catatan, tetapi ia diasumsikan meninggal karena sebab alami.

Pencicip makanan Mark Anthony yang tidak beruntung

Namun, tidak semua pencicip makanan kuno seberuntung Halotus. Salah satu contoh pencicip makanan yang benar-benar 'melakukan pekerjaannya' dapat dilihat dalam kisah Mark Antony dan Cleopatra.

Meski diketahui sebagai pasangan kekasih paling terkenal sepanjang sejarah, keduanya tampaknya tidak saling percaya. Menurut Plinius, selama waktu menjelang Pertempuran Actium yang menentukan pada 31 SM, Mark Antony selalu menyiapkan pencicip makanan. Ini dilakukan karena ia tidak mempercayai Cleopatra dan khawatir akan diracuni saat dianggap sudah tidak berguna.