Menguak Spiritualitas dan Kepercayaan Lokal Bangsa Afrika Kuno

By Galih Pranata, Minggu, 8 Mei 2022 | 11:00 WIB
Zangbeto, voodoo penjaga perdamaian di bawah kepercayaan agama Yoruba. Zangbeto secara tradisional bertugas sebagai layanan polisi informal untuk menegakkan perdamaian di pedesaan Benin. (Pauli197 /Adobe Stock)

"Bahkan, beberapa orang Afrika kuno percaya bahwa leluhur memiliki kekuatan yang sama dengan dewa," imbuhnya.

Garis pemisah antara dewa dan leluhur sering diperdebatkan, tetapi secara keseluruhan, leluhur diyakini menempati tingkat keberadaan yang lebih tinggi daripada manusia yang masih hidup.

Yoruba menggambarkan kepercayaan Afrika kuno kepada vodoo. (Learn Religions/Getty Images)

Ia menegaskan dalam wawancaranya bahwa "para leluhur diyakini dapat memberikan berkah atau penyakit kepada keturunan mereka yang masih hidup."

Beberapa kosmologi Afrika memiliki gagasan yang jelas tentang makhluk tertinggi, dan kosmologi lainnya tidak. Yoruba, bagaimanapun, memiliki konsep makhluk tertinggi, yang disebut Olorun atau Olodumare

Seperti halnya dewa pencipta alam semesta ini, diberdayakan oleh berbagai orisa (dewa) untuk menciptakan bumi dan menjalankan semua fungsi di dalamnya, termasuk menerima doa dan permohonan orang-orang Yoruba.

Praktik penduduk asli Afrika cenderung paling kuat di negara bagian tengah Afrika, tetapi beberapa bentuk praktik dan kepercayaan mereka dapat ditemukan hampir di mana saja di Afrika.

Namun demikian, sejak tahun 1900, orang Kristen di Afrika telah berkembang dari sekitar 7 juta menjadi lebih dari 450 juta saat ini. Islam juga mengalami pertumbuhan pesat yang serupa.

"Keberhasilan Kekristenan dan Islam di benua Afrika dalam 100 tahun terakhir sangat luar biasa, tetapi sayangnya, agama itu telah mengorbankan agama-agama atau kepercayaan asli Afrika," tutupnya.