Para Ahli Temukan Kaitan Antara Obesitas dan Kanker Prostat Pada Pria

By Maria Gabrielle, Jumat, 13 Mei 2022 | 12:00 WIB
Ilustrasi obesitas. (Pixabay)

Baca Juga: Ke Mana Perginya Lemak yang Terbakar Saat Berolahraga?

    

"Usia, riwayat keluarga, dan etnis kulit hitam diketahui sebagai faktor risiko tetapi tidak dapat diubah, jadi penting untuk menemukan faktor risiko yang mungkin diubah,” lanjutnya.

Lebih lanjut, para peneliti mengatakan bahwa pria berusia 55 hingga 64 tahun memiliki skor BMI rata-rata 28,9 yang menggolongkan mereka sebagai kelebihan berat badan. Para pemimpin kesehatan global merekomendasikan pria harus memiliki lingkar pinggang 92 sentimeter.

Lingkar pinggang digunakan sebagai ukuran obesitas, serta skor BMI, karena menunjukkan jumlah lemak yang menumpuk di sekitar organ seseorang. Manajer senior informasi kesehatan di Cancer Research UK, Karis Betts mengatakan temuan ini dapat membantu para ilmuwan memulai membongkar mekanisme kanker prostat dan obesitas.

“Membantu mereka untuk lebih memahami siapa yang berisiko lebih tinggi terkena dan meninggal akibat penyakit ini,” ungkap Karis Betts.

Sementara itu, Simon Grieveson, dari Prostate Cancer UK turut mengomentari penelitian tersebut. Dia mengatakan bahwa meskipun hasilnya "menarik", penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami sepenuhnya hubungan biologis antara obesitas dan kanker prostat.

"Penting untuk diingat kanker prostat dapat menyerang pria dari segala bentuk dan ukuran," katanya.