Upaya Tanpa Henti Bangsa Romawi Mencari Sumber Air Sungai Nil

By Sysilia Tanhati, Rabu, 11 Mei 2022 | 15:00 WIB
Meskipun tidak membuahkan hasil, penjelajah Nero menjadi orang Eropa pertama yang menjelajah jauh ke Afrika khatulistiwa. (Gabriel Lekegian)

Selatan jauh

Sebelum mendekati Pulau Meroë, para penjelajah sempat menemukan beberapa hewan terbesar di Afrika, termasuk gajah dan badak. Terletak di utara Khartoum modern, Mero adalah ibu kota baru kerajaan Kushite.

Saat ini, Meroë kuno berbagi nasib yang menimpa Napata, terkubur oleh pasir gurun. Namun, pada abad pertama, ini adalah kota terbesar di wilayah tersebut, yang dipenuhi dengan arsitektur monumental termasuk makam piramida yang terkenal. Kerajaan Kush adalah negara kuno yang menghadapi gelombang penjajah, dari tentara firaun hingga legiun Romawi. Mero, bagaimanapun, adalah tempat yang belum pernah dicapai orang Romawi sebelum kedatangan penjelajah Nero.

Di Meroë catatan ekspedisi berbeda. Menurut Plinius, Praetorian bertemu dengan sang Ratu, Kandake Amanikhatashan. Sedangkan Seneca menyebutkan bahwa Praetorian bertemu dengan raja Kushite.

Pemimpin Kushite menasihati tentang sejumlah penguasa selatan yang mungkin mereka temui dalam perjalanan lebih jauh ke pedalaman. Pda saat itu, tim ekspedisi menuju lebih dekat ke sumber air Sungai Nil.

Setelah Praetorian meninggalkan Mero, melanjutkan ke hulu, lanskap berubah lagi. Hutan liar dengan sedikit orang menggantikan ladang hijau.

Mencapai daerah Karthoum modern, para penjelajah menemukan tempat di mana Sungai Nil terbelah menjadi dua. Di tempat itu, airnya berubah warna dari coklat menjadi biru tua. Mereka tidak mengetahuinya saat itu, tetapi sekarang kita tahu bahwa para penjelajah menemukan Nil Biru yang mengalir dari dataran tinggi Etiopia.

Sebaliknya, para prajurit memutuskan untuk terus menyusuri Sungai Nil Putih, yang membawa mereka ke Sudan Selatan. “Pada titik ini, mereka menjadi orang Eropa pertama yang menembus jauh ke selatan ini ke Afrika,” Bileta menambahkan.

Bagi orang Romawi, ini adalah negeri yang penuh keajaiban, dihuni oleh makhluk-makhluk fantastik—kerdil kecil, hewan tanpa telinga atau dengan empat mata. Di negeri ini, rang-orang yang diperintah oleh penguasa anjing dan pria berwajah terbakar. Bahkan pemandangannya tampak seperti dunia lain. Gunung-gunung bersinar merah seolah-olah dibakar.

Apakah penjelajah Nero berhasil menemukan sumber air Sungai Nil?

Saat mereka bergerak lebih jauh ke selatan menuju sumber air Sungai Nil, daerah yang dilalui para penjelajah menjadi semakin basah, berawa, dan hijau. Akhirnya, Praetorian yang pemberani mencapai rintangan yang tidak dapat dilewati: daerah rawa yang luas, yang sulit untuk dilintasi. Ini adalah wilayah yang sekarang dikenal sebagai Sudd, rawa besar yang terletak di Sudan Selatan.

Praetorian yang pemberani mencapai rintangan yang tidak dapat dilewati: daerah rawa yang luas, yang sulit untuk dilintasi. (Wikimapia)