Pengembaraan Raden Saleh ke Eropa dan Pemikiran Tentang Bangsanya

By Galih Pranata, Sabtu, 14 Mei 2022 | 09:00 WIB
Raden Saleh Sjarief Boestaman (1811-1880), yang difoto oleh Woodbury & Page sekitar 1872. (Mahandis Yoanata Thamrin)

Dari catatan lepas yang ditemukan di Jerman, terungkap pada tahun 1847, Raden Saleh mengemukakan tentang: "Masyarakat Jerman membuat saya memahami apa sebenamya peradaban dan kebudayaan Eropa yang tinggi."

Dalam catatannya, Raden Saleh meneruskan: "Saya sadar betapa sederhananya tingkat kehidupan masyarakat saya."

 Baca Juga: Menyaksikan Sejarah Alam Gunung Merapi dari Pelukis ke Pelukis

 Baca Juga: Lukisan Harimau Raden Saleh: Jejak Nestapa Satwa di Pulau Jawa

 Baca Juga: Alam, Manusia, dan Masa Depan dari Lukisan Raden Saleh

Pernyataannya tersebut telah menunjukkan kepeduliannya pada nasib masyarakat Jawa yang dijajah Belanda dan para bangsawan.

"Masyarakat saya" dalam pemyataan Raden Saleh, mengarah kepada masyarakat Jawa yang tertindas, bukan masyarakat kolonial Belanda dan bukan masyarakat bangsawan.

Sampai pada tahun 1844, persembunyiannya akhirnya diketahui dan ia dipaksa pemerintah Kerajaan Belanda untuk berangkat ke Perancis. Raden Saleh kemudian tinggal di Perancis sampai tahun 1851.

Sejauh ia melangkah ke Eropa yang maju akan peradabannya, ia menyadari akan kebutuhan revolusi untuk menegakkan keadilan dan mengentaskan rakyat Jawa dari penindasan.

Bahkan, dalam catatan lain, sebuah manifes pelayaran yang dicatat syahbandar Makassar pada tahun 1851, menunjukkan di antara barang-barang pribadi Raden Saleh dalam perjalanan pulang ke Hindia-Belanda, terdapat sepucuk pistol dan sebuah buku berjudul Revolution de 1848.