Nationalgeographic.co.id—"Gunung berapi yang melegenda di Jawa Tengah itu seperti magnet yang banyak menginspirasi para seniman," kata Mikke Susanto.
Ia membuka pemaparannya dalam Bincang Redaksi-47 pada 11 Mei 2022, yang bertajuk Sejarah Alam Gunung Merapi dalam Lukisan. Program ini merupakan kolaborasi National Geographic Indonesia bersama Program Studi S-1 Tata Kelola Seni, Fakultas Seni Rupa, Insitut Seni Indonesia Yogyakarta.
Mikke, yang merupakan ketua program studi tersebut, mengungkapkan bahwa sejak kolonialisme Eropa menjamah di Nusantara, gaya lukis romantisme ikut terbawa. Dalam perkembangannya gaya romantisme inilah yang melahirkan gaya Mooi Indie (Hindia Molek). Cirinya, lukisan-lukisan yang menggambarkan keindahan alam Hindia Belanda.
"Saya kira Mooi Indie selalu mengecoh kita bahwa lukisan menarik adalah yang indah. Namun di balik keindahan itu, muncul kritik yang sebenarnya sangat keras oleh peneliti di tahun 2011," ujar Mikke. "Pelukis Hindia Belanda sangat konsisten menghilangkan kesan proto-industri dan basis komersial ekonomi pertanian Hindia Belanda."
Semua lukisan bersih, seolah asri tanpa gangguan eksploitasi bumi Nusantara yang terjadi. Seni lukis sangat penting bagi pengetahuan orang Belanda saat itu yang belum mengenal fotografi. Mulai dari tata letak kota, geografi, hingga arkeologi, semua digunakan demi ilustrasi yang bisa menggambarkan apa yang dilihatnya. Hal itu juga terjadi pada Gunung Merapi.
Ghamal Satya Mohammad, sejarawan dan peneliti doktoral Asia Research Centre di Murdoch University, Australia, menggali lukisan-lukisan Gunung Merapi pada periode 1800 sampai 1930. Penelitian itu dipublikasikan di jurnal Wacana tahun ini, yang menghadirkan cara lain menelisik sejarah peristiwa alam dengan media lukisan.
Dalam Bincang Redaksi-47, Ghamal mengungkapkan bahwa seniman yang pertama kalinya melukis Gunung Merapi adalah H.C Cornelius pada 1807. Kendati demikian, Gunung Merapi dalam lukisan itu hanya menjadi latar dari reruntuhan Candi Sewu di Prambanan.
Baca Juga: Singkap Fakta Letusan Merapi, Alasan Mpu Sindok Memindahkan Mataram
Baca Juga: Lukisan Edouard Riou, Romantisme dan Luka di Balik Terusan Suez
Baca Juga: Lukisan Wandjina, Visualisasi Kepercayaan Orang Aborigin Australia
Baca Juga: Seniman-Seniman Lukis Pertama di Dunia Berasal dari Indonesia?
Penulis | : | Afkar Aristoteles Mukhaer |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR