Temuan Kompleks Kuno Bawah Tanah, Diduga Tempat Kultus Kesuburan

By Maria Gabrielle, Selasa, 17 Mei 2022 | 10:00 WIB
Kompleks kuno di Turki ini memiliki gambar cadas langka di dindingnya. (M. Önal, C. Uludağ, Y. Koyuncu/Antiquity Publications Ltd)

Menurut penelitian ini empat dari delapan dewa yang digambarkan pada panel tidak dapat diidentifikasi. Prasasti Aram melabeli tiga dewa yakni Hadad, dewa badai, hujan, dan guntur, kemudian pendampingnya Atargatis, dewi kesuburan dan perlindungan. Ada pula dewa bulan, Sîn dan dewa matahari, Šamaš. Gambar Atargatis adalah penggambaran paling awal yang diketahui dari dewi ini, dewi utama Suriah, di wilayah ini

"Dimasukkannya tema agama Syro-Anatolia menggambarkan adaptasi elemen Neo-Asyur dengan cara yang tidak diharapkan dari penemuan sebelumnya. Mereka mencerminkan fase awal kehadiran Asyur di wilayah tersebut ketika elemen lokal lebih ditekankan,” jelas Selim Ferruh Adalı.

Para dewa di panel dinding menunjukkan itu adalah tempat kultus kesuburan regional dewa-dewa Siro-Anatolia dan Aram dengan ritual yang diawasi oleh otoritas Neo-Asyur awal. Salah satu otoritas tersebut mungkin adalah Mukīn-abūa, seorang pejabat Neo-Asyur yang hidup pada masa pemerintahan raja Asyur Adad-nirari III (811 SM hingga 783 SM).

   

Baca Juga: Kultus Isis, sang Dewi Kesuburan yang Dipercaya Masyarakat Romawi

Baca Juga: Mengungkap Misteri Ritual Penguburan Mayat Neolitikum di Turki

 Baca Juga: Penemuan Perdana Kerangka Korban Tsunami Akibat Letusan Thera di Turki

 Baca Juga: Penemuan Makam untuk Kremasi dari Periode Helenistik di Turki

   

Para peneliti mengidentifikasi sebuah prasasti yang mungkin merujuk pada Mukn-abūa. Ada kemungkinan bahwa Mukīn-abūa mengambil alih wilayah tersebut, dan dia menggunakan kompleks ini untuk berintegrasi dengan dan memenangkan penduduk setempat.

Sementara itu, kehadiran seni Neo-Asyur di kompleks ini tidak serta merta membuat panel ini dibuat oleh seniman kekaisaran. Sebaliknya, sepertinya panel itu dibuat oleh seniman lokal yang melayani otoritas Asyur yang mengadaptasi seni Neo-Asyur dalam konteks provinsi.

Dia menambahkan bahwa tim menduga penggalian lebih lanjut akan mengungkap lebih banyak area kompleks bawah tanah dan mungkin menghasilkan lebih banyak contoh karya seni, karena hanya sebagian kecil dari keseluruhan situs yang telah dieksplorasi sejauh ini. Penggalian skala penuh diperkirakan akan dilakukan ketika keseluruhan situs telah disiapkan, sesuai dengan prosedur hukum warisan budaya Turki.