Mayat Wanita dari Era Helenistik Ditemukan dengan Daun Emas di Mulut

By Sysilia Tanhati, Sabtu, 14 Mei 2022 | 13:00 WIB
Memasukkan emas ke mulut orang yang meninggal terkait dengan kisah Obolos Kharon. (Wikipedia)

Anggota keluarga juga sering kembali ke kuburan di kemudian hari untuk membuat persembahan dan doa.

Menjalani kehidupan dengan baik sambil merawat orang yang sudah mati

Dalam periode Helenistik, orang Yunani kuno menyebut roh sebagai 'jiwa'. Mereka percaya roh meninggalkan tubuh setelah kematian sebagai embusan udara.

“Tapi itu tidak berarti proses kematiannya cepat. Proses kematian selesai ketika tubuh fisik dihancurkan dengan kremasi atau dekomposisi,” McDermott menambahkan.

Sebagian besar orang Hellenes kuno tidak terlalu memikirkan apa yang terjadi setelah kematian. Mereka lebih peduli dengan apa yang diperlukan untuk menjalani kehidupan yang baik, selaras dengan orang lain dan dunia di sekitar.

Sepanjang sebagian besar periode Helenistik, roh-roh orang mati tidak ditakuti karena apa yang dapat mereka lakukan. Mereka lebih diwaspadai karena pengaruhnya terhadap dewa-dewa dan dengan ‘polusi spiritual.’ Karena itu, merawat orang yang sudah meninggal dipercaya dapat mengurangi pengaruh buruknya.