Pemakaman Langit: Jenazah Diumpankan ke Burung agar Ramah Lingkungan

By Utomo Priyambodo, Rabu, 18 Mei 2022 | 17:07 WIB
Dalam ritual Pemakaman Langit, puluhan burung nasar datang tepat pada waktunya untuk mengambil bagian dari acara. (Anton Gautama/National Geographic Traveler)

Baca Juga: Akuamasi, Teknik Kremasi Ramah Lingkungan yang Diminta Desmond Tutu

Baca Juga: Jenazah Dimakan Burung, Begini Ritual Pemakaman Langit di Tibet

Baca Juga: Ritual Suci, Peziarah Buddha Bersujud Ribuan Kilometer Menuju Lhasa

Baca Juga: Inilah Jejak Tangan dan Kaki Hominin Pleistosen Tengah Asal Tibet

  

Burung-burung karnivora pemakan bangkai dibawa ke dalam prosesi pemakaman juga merupakan anggukan pada hubungan positif budaya Tibet dengan alam. Kembali ke bumi sebagai makanan untuk makhluk hidup lain dianggap sebagai cara yang murah hati dan layak untuk mengistirahatkan tubuh orang mati, dan kebetulan juga merupakan cara yang baik terhadap lingkungan.

Memotong sisa-sisa orang mati adalah cara yang suram bagi banyak orang, tetapi mempersembahkan tubuh seseorang kepada burung-burung adalah sesuatu yang dianggap terhormat oleh umat Buddha di Tibet dan Mongolia. Para ahli pemakaman dan pembawa jenazah melakukan upacara tersebut dengan suasana yang ringan.

Prosesi pemakaman ini sangat pribadi, seringkali tanpa kehadiran keluarga. Prosesi ini juga dilakukan dengan cara yang dianggap paling memudahkan perjalanan jiwa.

Oleh karena itu, hak privasi mereka harus dihormati. Wisatawan tidak boleh mencari lokasi pemakaman langit dan para pengunjung di wilayah tersebut tidak boleh berlama-lama untuk menonton jika mereka kebetulan datang melihat upacara seperti itu.