Nationalgeographic.co.id—Serangkaian lima jejak tangan dan lima jejak kaki simetris ditemukan di desa Quesang, sekitar 80 km barat laut Lhasa di Tibet, di anak sungai Xiong Qu. Jejak-jejak tersebut berasal dari antara 169.000 dan 226.000 tahun yang lalu (periode Pleistosen tengah) dan mungkin merupakan karya seni tertua. Hasil temuan tersebut telah dirincikan dan dipublikasikan di jurnal Science Bulletin baru-baru ini.
Temuan tersebut, menurut peneliti, tampaknya sengaja ditempatkan di permukaan travertine lunak, batu kapur air tawar yang diendapkan oleh air dari mata air panas yang sekarang tidak aktif. Saat travertine mengalami lithifikasi atau proses dimana sedimen baru yang terurair perlaha-lahan berubah menjadi batuan sedimen, jejak tersebut terawetkan.
Untuk diketahui, travertine merupakan salah satu bentuk batu kapur yang didepositkan oleh mata air mineral, terutama air panas. Batu alam ini dibentuk oleh alam melalui proses pengendapan kalsium karbonat. Travertine kerap ditemui di mulut sumber air panas atau di gua kapur.
Source | : | Science Bulletin,Cornell Chronicle |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR