Kutub Selatan Matahari Perlahan Terungkap untuk Pertama Kalinya

By Utomo Priyambodo, Kamis, 19 Mei 2022 | 15:00 WIB
Bagian kutub selatan Matahari yang dipotret oleh Solar Orbiter. (ESA & NASA/Solar Orbiter/EUI Team)

Baca Juga: Perdana, Pesawat Luar Angkasa Ini Berhasil 'Sentuh' Matahari

Baca Juga: Hasil Studi: Produksi Hidrogen Gunakan Panas Matahari & Serpihan Kayu

 Baca Juga: Ilmuwan Membuat Bahan Bakar Pesawat dari Sinar Matahari dan Udara

  

Meski kita masih belum sepenuhnya mengintip ke kutub, Solar Orbiter telah mengirimkan data mutakhir tentang Matahari dengan sepuluh instrumennya. Di antara hasil pengamatannya baru-baru ini, ada yang disebut "landak" --fitur plasma 25.000 kilometer yang terbuat dari jarum-jarum gas panas dan dingin yang menyebar ke berbagai arah.

"Bahkan jika Solar Obiter berhenti mengambil data besok, saya akan sibuk selama bertahun-tahun untuk mencari tahu semua hal ini," jelas David Berghman, peneliti dari Royal Observatory of Belgium dan Principal Investigator (PI) dari instrumen Extreme Ultraviolet Imager (EUI).

Selama perihelion, Solar Orbiter berada 47,9 juta kilometer dari Matahari. Jarak itu kira-kira setara dengan 69 kali radius Matahari.

Karena sangat dekat dengan Matahari, pelindung panasnya mencatat suhu sekitar 500 derajat Celsius yang hilang dengan baik tanpa memasak instrumen di dalamnya. Solar Orbiter merupakan pesawat luar angkasa yang membawa misi kerja sama antara ESA dengan NASA.