Seperti Apa Bajak Laut Asli? Mungkin Tidak Seperti yang Dibayangkan!

By Sysilia Tanhati, Jumat, 20 Mei 2022 | 16:00 WIB
Ketika mendengar kata ‘bajak laut’, orang akan membayangkan pria dengan penutup mata, burung beo, dan peta harta karun. (Unsplash/Sergey Semin)

Harta karun terpendam

Kapten Kidd mungkin telah mengubur hartanya, tapi itu adalah pengecualian yang jarang terjadi pada kebanyakan bajak laut.

Biasanya, mereka secepat mungkin menghabiskan semua jarahan untuk wanita dan alkohol di pelabuhan.

Mengubur harta karun akan berbahaya karena pergeseran pasir dan pasang surut. Ini akan membuat mereka kehilangan hartanya alih-alih menikmatinya. Selain itu, orang lain mungkin akan menipu dan kembali untuk menggali harta itu.

Juga, banyak dari jarahan bajak laut yang dikumpulkan tidak dalam bentuk perak atau emas. Harta seperti itu akan sulit didapat. Barang rampasan yang umum adalah komoditas apa pun yang bisa mereka dapatkan, termasuk kayu, bulu, sutra, kapas, rempah-rempah, dan persediaan medis. Mereka juga memuat barang-barang untuk melakukan perbaikan yang diperlukan di kapal, termasuk kabel, tali-temali, dan layar.

Kode kehormatan bajak laut

Ada bukti bahwa banyak kru bajak laut mengadopsi kode kehormatan atau pasal perjanjian, sebagian besar untuk menjaga ketertiban di atas kapal. Kode-kode ini membahas segala hal mulai dari pembagian jarahan, hingga apa yang terjadi jika terluka saat menjalankan tugas. Juga seberapa buruk perilaku yang akan ditangani, hingga bagaimana tahanan akan diperlakukan.

Jika seorang bajak laut melanggar kode, kecil kemungkinan mereka akan dihukum ‘berjalan di atas papan’ dan terjun ke laut.

Sedikit atau tidak ada bukti sejarah yang mendukung praktik itu. Lagi-lagi kepercayaan ini dipengaruhi oleh kisah fiksi.

Jika korban dihukum dengan cara tertentu, biasanya melalui keelhauling, diikat dengan tali dan diseret ke bawah kapal.

Para korban keelhauling meninggal karena mengeluarkan darah dari luka-luka yang disebabkan oleh lambung kapal atau karena tenggelam. Bentuk hukuman lainnya berkisar dari dilempar ke laut, dicambuk, dan dibuang di pulau terpencil.

Kapal bajak laut