Mata Uang Kripto Lesu! Apa Dampaknya Terkait Perubahan Iklim?

By Tri Wahyu Prasetyo, Minggu, 22 Mei 2022 | 07:00 WIB
Ilustrasi cryptocurrency atau mata uang kripto yang kini populer di dunia dan Indonesia. (AFP)

 Baca Juga: Saat Ini, Lautan Dunia Kehilangan 'Ingatan' Akibat Perubahan Iklim

Investor ulung mungkin menganggap bear market—kondisi pasar saham di mana harga saham sedang mengalami tren melemah atau turun—Bitcoin membosankan. Namun, penelitian menunjukkan kerugian lingkungan akibat cryptocurrency jauh lebih mengganggu.

Howson berpendapat, kerusakan yang disebabkan oleh penambangan Bitcoin secara tidak proporsional, mempengaruhi komunitas miskin dan rentan. “karena perusahaan penambangan dan pengembang kripto memanfaatkan ketidakstabilan ekonomi, regulasi yang lemah, dan akses ke energi murah.”

Penduduk setempat yang ingin menggunakan sumber daya ini untuk tujuan produktif, justru “dibeli” oleh perusahaan untuk penambangan Bitcoin. Komunitas-komunitas ini, juga cenderung menghadapi akhir yang tajam dari krisis iklim, hal ini dipicu oleh penambangan kripto.

Untuk iklim global dan ekonomi stabil, menindak kripto saat ini akan menjadi keuntungan bagi seluruh manusia. “Bilamana upaya regulasi lingkungan tidak terkoordinasi secara global atau cukup luas, kerusakan alam akibat kripto akan terus tumbuh,” pungkas Howson.