Ilmuwan Pelajari Mekanisme Terbang Capung Saat Melawan Efek Gravitasi

By Wawan Setiawan, Minggu, 22 Mei 2022 | 08:00 WIB
Capung menggunakan penglihatan, kontrol sayap yang halus untuk dapat terbang dengan benar. (Florin Chelaru / Flickr)

 Baca Juga: Sebagian Serangga dan Hewan Rutin Berganti Kulit, Ini Alasannya

 Baca Juga: Pelajaran Sains Semut: Rahasia Biologis Semut Terbang dan Tanpa Ayah

"Eksperimen ini menunjukkan bahwa penglihatan adalah jalur pertama dan dominan untuk memulai refleks meluruskan capung," kata Wang.

Dengan tiga atau empat pukulan sayap, capung yang jatuh dapat berguling 180 derajat dan melanjutkan terbang dengan sisi kanan ke atas. Seluruh proses memakan waktu sekitar 200 milidetik.

"Yang sulit adalah mencari tahu strategi kontrol utama dari data eksperimen," kata Wang. "Kami membutuhkan waktu yang sangat lama untuk memahami mekanisme di mana sejumlah kecil asimetri nada dapat menyebabkan rotasi yang diamati. Kunci asimetri tersembunyi di antara banyak perubahan lainnya."

Kombinasi analisis kinematik, pemodelan fisik, dan simulasi penerbangan 3D kini memberi para peneliti cara noninvasif untuk menyimpulkan hubungan penting antara perilaku hewan yang diamati dan prosedur internal yang mengendalikannya. Wawasan ini juga dapat digunakan oleh para insinyur yang ingin meningkatkan kinerja mesin terbang kecil dan robot.