Sistem Penanggalan Maya dan Kepercayaan Tentang Akhir Kehidupan

By Galih Pranata, Minggu, 22 Mei 2022 | 12:00 WIB
Suasana senja di sekitar Piramida suku Maya di Meksiko. (Jose Ignacio Soto/Thinkstock)

Tanggal awal kalender Hitungan Panjang telah ditentukan pada 11 Agustus 3114 SM dalam kalender Gregorian, atau 6 September dalam kalender Julian. Tanggal tersebut menandai penciptaan manusia atau awal kehidupan manusia di bumi, menurut suku Maya.

Adalah mitos bahwa Maya menemukan kalender. Kalender Haab dan Tzolkin sudah ada sejak sekitar 2.000 SM; Maya hanyalah salah satu budaya yang menggunakannya.

"Prasasti paling awal yang diketahui tentang tanggal Hitungan Panjang berasal dari tahun 36 SM, di situs arkeologi Chiapa de Corzo di Chiapas, Meksiko," tambah Susan.

Menariknya, temuan arkeologi tersebut berada di luar wilayah Maya, diyakini bahwa penggunaan pertama kalender Hitungan Panjang sudah ada sebelum bangsa Maya. Namun, bangsa Maya membuat perbaikan pada kalender.

Dua fragmen mural kalender Maya yang ditemukan dari dalam piramida di Guatemala. (Karl Taube/Proyecto Regional Arqueologico San Bartolo/Reuters)

Waktu Maya ditandai dalam hari (satu hari disebut kin), periode 20 hari (a uinal, atau 20 kin), 360 hari (a tun, atau 18 uinal), 7.200 hari (a katun, atau 20 tun) dan 144.000 hari (satu baktun, atau 20 katun).

"Hingga pada 21 Desember 2012, mereka menandai berakhirnya baktun ke-13, yang mengakhiri siklus Hitung Panjang 5.126 tahun matahari," pungkasnya.

Bangsa Maya kuno dilaporkan percaya dengan setiap akhir dari siklus Universal. Semesta itu sendiri akan "mengatur ulang" dengan mengakhiri kehidupan dan memulainya kembali. Dari sana muncul interpretasi hari kiamat.